Home
/
Automotive

Identifikasi Pelumas Palsu Versi Pertamina

Identifikasi Pelumas Palsu Versi Pertamina
Azwar Ferdian06 June 2017
Bagikan :

Sebagai pemain utama di bidang pelumas, Pertamina Lubricant tidak lepas dari sasaran pihak tidak bertanggung jawab.

Produk-produk pelumas Pertamina seperti Fastron dan Enduro tidak luput untuk dipalsukan demi meraup keuntungan pihak-pihak tertentu.

Syafanir Sayuti, VP Sales & Marketing Domestic Retail Automotive, mengungkapkan masalah ini mau tidak mau dialami pelaku usaha yang memiliki produk laris di pasaran. Pertamina pun terus menerus meningkatkan mutu dan pengawasan produk mereka.

“Masalah pelumas palsu tentu masih ada. Tapi kami melihat ini sebagai tantangan untuk menciptakan produk yang benar berkualitas tidak hanya dari formula pelumas tapi juga packaging-nya,” ucap Syafanir saat ditemui Senin, (5/6/2017).

Menurut Syafanir, pihak produsen akan selalu memberikan identitas pada produknya yang dibuat untuk menghindari pemalsuan. Dari produk pelumas Pertamina sendiri ada beberapa yang dapat diperhatikan untuk melihat pelumas yang dibeli palsu atau tidak.

Berita Terkait:

Cara paling mudah adalah melihat nomor kode produksi. Nomor ini biasanya terletak pada tutup pelumas serta pada leher pelumas.

Kedua nomor yang letaknya berdekatan di atas dan di bawah ini cukup mudah dilihat. Jika nomor berbeda, patut dicurigai karena keduanya harus sama. Lebih-lebih jika ada bekas ukiran untuk mengubah nomor, sudah selayaknya curiga.

Selain itu pada stiker kemasan pelumas Pertamina terdapat logo yang dapat dilihat melalui sinar inframerah. Ini untuk menanggulangi produk palsu di pasaran.

“Sebenarnya masih ada beberapa cara lagi tapi kita tidak ungkapkan semua karena nanti akan memudahkan produsen pelumas palsu mengakali. Cuma kita produsen yang tahu cara lebih jauh melihat palsu atau aslinya,” ucap Syafanir.

Untuk menghindari mendapatkan pelumas palsu, konsumen disarankan membeli pelumas di tempat-tempat yang sudah direkomendasikan. Menggunakan pelumas palsu tidak baik untuk mesin karena tidak terdapat perlindungan saat mesin bekerja. 




Copyright Kompas.com
populerRelated Article