Implementasi Big Data oleh Perusahaan di Indonesia Masih Hitungan Jari

Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Uzone.id - Jumlah platform penyedia layanan analisis big data sudah cukup banyak di Indonesia. BigBox adalah salah satu yang menyediakannya. Sayangnya, kehadiran platform semacam ini belum berbanding lurus dengan implementasi big data di perusahaan-perusahaan di Tanah Air.

Dalam wawancara khusus dengan Uzone.id, Founder & CEO BigBox, Muhammad Sigit Pramudya menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan memang sudah melek terhadap big data secara istilah, tapi belum sepakat atau bahkan paham dari sisi definisi dan pemanfaatan.

Baca juga: Big Data dan AI Bisa Bikin Rumah Sakit Pintar Lawan Covid-19

“Jadi big data ini kalau di Indonesia, meskipun kalau di luar sudah banyak dipakai, tapi kalau di Indonesia masih barang baru. Semua orang sudah mengenal istilahnya dan lagi hype," ujar Sigit.

Lebih lanjut, ia memberikan perumpamaan, "Sehingga kategorinya itu kayak gajah, kita seperti orang buta pegang gajah, ada yang pegang kaki, ada yang menganggap seperti pohon kelapa, seperti begitu situasinya, tergantung dari mana kebutuhan atau perspektifnya saat itu apa."

Baca juga: Google Merayakan Ulang Tahun ke-22 Tahun Pakai Doodle

Dengan demikian, implementasi big data pada perusahaan, Lembaga, atau organisasi masih sangat sedikit. “Yang sudah mengimplementasikan big data mungkin masih dihitung jari, kalau implementasi benar,” ungkap Sigit.

Menurutnya, perusahaan yang sudah mengimplementasikan big data adalah yang bergerak di bidang finance. Sigit menegaskan, “Alasan mereka menggunakan big data pada umumnya, kebutuhan analisis, contohnya ingin mengetahui seberapa calon nasabah mereka kredibel, dan kebutuhan-kebutuhan yang terkait produk mereka.”

Buat kalian yang penasaran dengan big data, tonton Uzone Talks episode Big Data Harta Karun Indonesia bersama Founder & CEO BigBox, Muhammad Sigit Pramudya. Acara ini akan dilaksanakan pada Kamis, 01 Oktober 2020 pukul 16.00 WIB di Youtube dan website Uzone.id.