Indodax: Penurunan Bitcoin Tak Perlu Dikhawatirkan
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)
Uzone.id - Harga Bitcoin sempat turun dalam beberapa hari terakhir. CEO Indodax, Oscar Darmawan menyatakan bahwa penurunan bitcoin adalah hal yang biasa di dunia kripto.Menurutnya, bitcoin naik turun lebih dari 20 persen adalah hal biasa dan inilah yang membuat kesempatan buat para trader membeli di murah. Kemudian, mendapatkan profit dengan menjualnya pada saat harga tinggi.
Salah satu penyebab penurunan kripto saat ini terjadi karena pernyataan Elon Musk di Twitter yang mendorong aksi jual.
Oscar kembali menyatakan bahwa penurunan ini adalah penurunan yang masih wajar dan akan kembali menguat pada saat ada momentum yang terlihat kembali untuk naik. Jadi, penurunan ini juga bisa dimanfaatkan oleh member dan masyarakat Indonesia untuk membeli kripto di harga diskon.
Baca juga: Tesla Berhenti Terima Pembayaran Bitcoin
Sementara itu, bagi para trader kripto banyak altcoin yang malah menguat jadi dapat dimanfaatkan kesempatan untuk trading. Dari sisi fundamental dan utilitas, setiap aset kripto memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing.
“Faktanya, banyak orang yang memanfaatkan penurunan harga Bitcoin untuk membeli. Mereka membeli Bitcoin karena mumpung harga sedang murah. Setelah itu, mereka akan take profit saat harga naik atau kembali menembus level tertingginya,” jelas Oscar dalam pernyataan resminya.
Sebagai informasi, pada 13 Mei, CEO Tesla Elon Musk telah mengumumkan bahwa perusahaan berhenti menerima Bitcoin sebagai pembayaran untuk mobil elektroniknya. Alasan di balik keputusan ini adalah adanya kekhawatiran tentang dampak lingkungan.
Baca juga: Begini Nasihat Elon Musk Soal Investasi Mata Uang Kripto
Fakta ini sebenarnya cukup mengejutkan, mengingat perusahaan megumumkan bahwa perusahaan mempunyai USD1.5 miliar Bitcoin dan akan menerima pembayaran mobilnya menggunakan mata uang kripto tersebut pada awal 2021.
Seperti dikutip Uzone.id dari Reuters, Elon Musk menyatakan, "Kami peduli terhadap peningkatan penggunaan bahan bakar fosil dalam penambangan dan transaksi Bitcoin, terutama batu bara, yang menghasilkan emisi terburuk dibading bahan bakar lain.”