Industri Telekomunikasi Sambut Positif Langkah Telkomsel Investasi ke Gojek
Ilustrasi Gojek (Foto: Unsplash)
Uzone.id — Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) turut menanggapi langkah korporasi yang diambil Telkomsel untuk berinvestasi di startup digital Gojek.Dari penuturan Sutrisman selaku Direktur Eksekutif ATSI, keputusan Telkomsel sudah tepat. “Langkah yang diambil Telkomsel sangat tepat,” ungkap Sutrisman kepada Uzone.id.
Menurut Sutrisman, industri teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sejak beberapa tahun sudah memasuki era digital dan memunculkan layanan berbasis teknologi digital, termasuk fintech (financial technology).
“Gojek merupakan salah satu layanan aplikasi berbasis digital dengan jumlah pengguna [banyak]. Seluruh penyelenggara telekomunikasi tepat jika memanfaatkan jaringan telekomunikasi yang menjadi core bisnisnya untuk bekerja sama atau berkolaborasi dengan perusahaan aplikasi berbasis digital, termasuk fintech,” jelas Sutrisman.
Baca juga: Resmi! Telkomsel Suntik Dana Rp2,1 Triliun ke Gojek
Tak hanya pihak ATSI. Pengamat industri telekomunikasi yang kini berkutat sebagai angel investor, Alexander Rusli mengatakan jika investasi yang dilakukan Telkomsel ke Gojek merupakan langkah yang bagus.
“Good Move bagi Telkomsel untuk ikut belajar bagaimana cara digital business work,” tutur Alex.
Investasi tersebut, kata Alex, akan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. “Tinggal siapa yang lebih lihai,” katanya.
Alex berharap, investasi Telkomsel ke perusahaan anak bangsa seperti Gojek, bisa lebih dari sekadar financial saja tapi juga strategic investment.
Tanggapan positif serupa juga datang dari analis saham Kartika Sutandi. Chief Marketing Officer Jarvis Asset Management itu juga menyambut baik aksi Telkomsel selaku anak Telkom Group untuk berinvestasi di Gojek.
Menurutnya, sudah seharusnya pemain besar telekomunikasi seperti Telkomsel turut memikirkan new economy dari perusahaan digital seperti Gojek.
“It’s a good thing. Telkomsel sudah jadi perusahaan paling besar di ranah telekomunikasi, memang sudah seharusnya mereka memikirkan untuk masuk ke new economy melalui bisnis digital. Ketika Telkom dan Telkomsel merajai infrastruktur telekomunikasi, lalu mau apalagi? You go digital,” kata Kartika.
Baca juga: Investasi Telkomsel di Gojek Buka Peluang Merambah Sektor Lebih Canggih
New economy yang dimaksud Kartika adalah pengembangan dan penggunaan teknologi yang berhasil mendisrupsi budaya atau kebiasaan masyarakat ke arah yang lebih baik dan praktis.
Sebelumnya, pihak Telkom mengatakan bahwa kerja sama dengan Gojek dan ekosistem yang luas akan mengakselerasi transformasi Telkomsel sebagai digital telco company, serta memperkuat konsistensi perusahaan dalam membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan, meskipun penuh tantangan di tengah pandemi.
Kedua perusahaan juga akan berkolaborasi di bidang gaya hidup digital serta mengembangkan solusi teknologi periklanan digital yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha di berbagai skala bisnis.
Setelah pengumuman resmi investasi antara PT Telkomunikasi Indonesia Tbk dan perusahaan rintisan PT Karya Anak Bangsa itu dikabarkan. Harga saham TLKM terdampak sentimen positif dengan melesat hingga lebih dari empat persen.
Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga penutupan sesi I pada 17 November 2020, harta TLKM melesat 4,23 persen ke harga Rp3.200/unit. Lalu dalam sepekan terakhir saham Telkom pun masih memperlihatkan keaktifan transaksi investor. Sehingga dalam sepekan harga saham Telkom melesat 11,89 persen.
Saat pengumuman resmi itu diumumkan, saham TLKM juga diburu asing dengan catatan aksi beli bersih dengan net foreign buy mencapai Rp67,2 miliar. Hingga penutupan perdagangan pada hari itu, TLKM ditutup masih menguat di level 3070.
Adapun pada kuartal ketiga 2020 ini, Telkomsel juga tercatat mengantongi pendapatan hingga Rp21,12 triliun dengan jumlah pelanggan lebih dari 170 juta.