Instagram dan Facebook Jadi 'Jalan Ninja' UMKM Promosi Jualan
Uzone.id - Menjamurnya UMKM di Indonesia menjadi salah satu hal yang sangat diperhatikan pemerintah, khususnya ketika UMKM didorong untuk masuk ke ranah digital.
Dari puluhan juta UMKM di Indonesia, Maret 2022 lalu, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki menyebutkan kalau UMKM yang sudah go digital mencapai 17,59 juta UMKM. Sekitar 27 persen dari total populasi UMKM yang ada.Sementara itu, dari hasil survei yang dilakukan APJII pada Juni 2022 ini, sebanyak 87,43 persen UMKM mengaku telah menggunakan internet dan lebih dari setengahnya telah menjalankan bisnis secara online, mulai dari usaha mikro, usaha kecil maupun usaha menengah.
Dengan masih banyaknya UMKM yang belum menyentuh ranah online, beberapa UMKM menyebutkan beberapa alasan mengapa mereka tak menggunakan internet, salah satunya adalah terbatasnya pengetahuan mereka soal perangkat internet.
Baca juga: Telkomsel Jadi Provider Kesayangan Warganet Indonesia
Yang pertama adalah penjualan produk atau jasa yang mereka lakukan secara offline sudah cukup baik, para pelaku usaha juga mengaku tak memiliki komputer atau gadget untuk terhubung ke internet, tak tahu bagaimana cara menggunakan perangkat internet yang terkoneksi dengan internet, tak ada sambungan internet di wilayahnya dan lainnya.
Sementara itu, ketergantungan UMKM pada internet tercatat cukup besar, dimana sebanyak 41 persen mengaku sangat bergantung dan 44 persen mengaku bergantung pada internet. Sisanya, sebanyak 13 persen mengaku tak bergantung dan 0,44 persen mengaku sangat tak bergantung.
Nah, ada temuan menarik soal penggunakan media sosial dan marketplace untuk UMKM. Ternyata, tak semua UMKM yang jualan online memiliki akun marketplace. Bahkan sekitar 73,42 persen tak memiliki akun pada layanan e-commerce.
Kebanyakan dari UMKM ini menggunakan media sosial sebagai sarana berjualan dan juga promosi. Sekitar 61,91 persen UMKM memilih iklan di medsos seperti Instagram, WhatsApp dan juga Facebook sebagai tempat untuk promosi.
Baca juga: Bukan TikTok, Facebook Tetap Juara 1 buat Netizen Indonesia
Sisanya, hanya 16,87 persen yang memilih marketplace dan sekitar 10 persen memilih website nya sendiri untuk promosi produk atau jasa. Marketplace yang paling banyak digunakan adalah Shopee, Tokopedia, Lazada, OLX dan lain-lain.
Ada beberapa alasan mengapa UMKM tak memilih promosi di internet, sekitar 58,51 persen mengungkapkan kalau promosi di internet (baik itu di medsos atau e-commerce) dinilai kurang efektif. Sedangkan alasan kedua lagi dan lagi menyebut kalau mereka tak tahu bagaimana cara promosi di internet.
Dalam survei ini, sebanyak 44,88 persen pelaku usaha menengah, mikro dan kecil ketika menggunakan internet sebagai salah satu sarana jualan mengatakan kalau pendapatan mereka naik, walaupun kurang dari 2x lipat.
Sedangkan, sekitar 16,56 persen mengaku meningkat lebih dari 2x lipat. Namun, sebanyak 38,56 persen menyebut kalau pendapatan mereka tetap walaupun sudah menggunakan cara online.