iPhone Punya Port USB-C Seperti Android, Mungkin Terwujud
(Foto: dok. Future)
Uzone.id -- Salah satu hal yang sering dikeluhkan dan kerap dianggap menjadi kekurangan dari iPhone ketimbang ponsel Android adalah absennya kabel charger dan port USB Type-C. Namun, hal ini bisa saja terwujud dalam waktu dekat.Ini semua berkat regulasi yang akan digarap oleh Parlemen Eropa.
Yup, Parlemen Eropa telah mengeluarkan solusi yang mereka sebut sebagai “pengenalan wajib untuk charger umum bagi semua perangkat seluler.”
Artinya, pemerintahan Eropa ingin semua ponsel pintar di masa depan memiliki teknologi konektivitas tipe yang sama. Alih-alih iPhone menggunakan sambungan Lightning dan ponsel bujet tetap menggunakan port micro-USB, semua ponsel akan ‘dipaksa’ berganti ke standar industri, yakni USB-C.
Baca juga: 6 Produk Baru Apple di 2020
USB-C sendiri telah digunakan oleh kebanyakan ponsel-ponsel Android yang selama ini dirilis oleh brand-brand populer seperti Samsung, Oppo, Xiaomi, dan Huawei. USB-C juga dianggap dapat mendukung fast-charging.
Kabel Lightning sendiri merupakan teknologi yang telah menjadi hak milik Apple, jadi rasanya mustahil jika semua ponsel Android menggunakan Lightning ketimbang USB-C.
Perkembangan saat ini adalah Parlemen Eropa telah meminta Komisi Eropa untuk meningkatkan aturan dan Undang-Undang yang mengatur perusahaan agar mengikuti regulasi mengenai satu tipe pengisian daya baterai ini.
Keputusan ini mengikuti kebijakan serupa pada 2009 ketika Parlemen Eropa meminta Apple untuk menggunakan micro-USB standar. Cerdiknya, Apple kemudian menemukan celah terkait regulasi itu dengan menyediakan konverter micro-USB ke Lightning sebagai gantinya.
Baca juga: Mahal, Tapi Demand iPhone 11 Tinggi di Indonesia
Apple dan pemanufaktur ponsel murah yang juga belum menggunakan USB-C kabarnya diberi tenggat waktu sampai Juli 2020 untuk mengikuti agar semua jadi seragam USB-C sebelum Parlemen Eropa meloloskan UU yang mewajibkan ini semua.
Tujuan dari regulasi ini adalah mengurangi limbah elektronik, sebuah akibat yang diprediksi bisa terjadi karena orang-orang jadi harus membeli charger berbeda untuk perangkat yang berbeda pula.
Parlemen Eropa juga kabarnya berniat untuk membuat kebijakan tentang peningkatan fasilitas daur ulang kabel dan meningkatkan kompatibilitas dengan charger nirkabel.