Home
/
Lifestyle

Istirahat Siang Lebih Awal 3 Menit, Karyawan Jepang Didenda

Istirahat Siang Lebih Awal 3 Menit, Karyawan Jepang Didenda
Christina Andhika Setyanti28 June 2018
Bagikan :

Jelang makan siang, ada banyak karyawan yang ingin buru-buru pergi ke kantin ataupun pantry kantor untuk makan. Lebih cepat beberapa menit rasanya tak masalah.

Namun beda cerita dentam seorang karyawan kantor di Jepang. Seorang pekerja biro pengairan kota Kobe, Jepang mendapat teguran dan denda dari atasannya karena makan siang lebih cepat tiga menit. Ini dilakukannya lebih dari satu kali.

Istirahat makan siang di kantor tersebut dimulai pada pukul 12.00 siang sampai pukul 13.00 siang. Hanya saja, seorang karyawan ternyata 'korupsi' waktu dengan mengambil istirahat makan siang lebih cepat tiga menit yaitu pukul 11.57 siang.


Dia meninggalkan mejanya lebih awal untuk membeli bento kotak (makan siang) di restoran dekat kantornya.

Sialnya, searing kolega senior di kantornya melihat hal itu dari jendela dan melaporkannya kepada pihak manajemen. Mengutip Oddity Central, penyelidikan pun dilakukan dan hasilnya membuktikan bahwa pelaku yang tak disebutkan namanya itu sudah sering istirahat makan siang lebih awal. Dalam perhitungan manajemen, pelaku tersebut sudah 26 kali istirahat makan siang lebih awal dalam tujuh bulan terakhir.

Hal ini pun dianggap sebagai sebum masalah besar dari kantor bidang pengairan kota tersebut. Mereka pun menggelar sebuah konferensi pers dan disiarkan di televisi setempat.

Pelaku dan juga managemen pun meminta maaf atas tindakan 'yang sangat disesalkan' dan membungkuk sebagai tanda maaf.

Mereka mengatakan bahwa karyawan berusia 64 than ini sudah melanggar undang-undang layanan publik yang mengharuskan pejabat publik 'berkonsentrasi pada pekerjaan mereka.' Dia pun harus menanggung konsekuensinya, berupa teguran dan denda yang sebesar setengah gaji hariannya.


"Sangat disesalkan bahwa skandal seperti ini harus terjadi, saya minta maaf," kata salah seorang manajer selama konferensi pers di televisi.

Ungkapan permintaan maaf itu pun menimbulkan kemarahan publik di media sosial Jepang. Alih-alih disalahkan, pelaku justru mendapat dukungan dari warga net dengan alasan dia hanya lebih cepat tiga menit, dan melakukannya seminggu sekali (rata-rata).

"Bagaimana dengan semi politisi yang tidur di parlemen? Mereka seharusnya dipecat kalau begitu," kata seorang warganet.

"Benar-benar konyol, mengatur permintaan maaf resmi dengan media akan menghabiskan lebih banyak waktu daripada tiga menit yang dihabiskannya untuk membeli makan siang hari ini dan nanti," kata yang lain.

Ungkapan permintaan maaf untuk hal-hal kecil ini bukan baru kali ini dilakukan orang Jepang. Sebelumnya di bulan lalu, kantor kereta api mengeluarkan pernyataan permintaan maaf karena kereta berangkat 25 detik lebih cepat dibanding biasanya.

Berita Terkait

populerRelated Article