Jack Dorsey Mundur dari Twitter
Dok. Twitter
Uzone.id - Jack Dorsey mundur dari platform yang dibangunnya sejak awal. Pendiri sekaligus CEO Twitter itu menyerahkan tampuk kepemimpinannya kepada Direktur Teknologi Twitter, Parag Agrawal.
Pengumuman ini dilakukan beberapa jam lalu dan menghebohkan jagat maya. Pasalnya, banyak yang bertanya, apakah Dorsey dipecat atau benar-benar mengundurkan diri. Selama ini, di bawah kepemimpinan Dorsey, Twitter dianggap gagal.Kepergian Dorsey mengakhiri masa jabatannya yang telah belasan tahun di Twitter dan merupakan pengunduran dirinya yang kedua. Padahal kabarnya dalam waktu dekat, Twitter akan meluncurkan beberapa layanan atau produk baru untuk bisa mengejar ketertinggalannya dari pesaing seperti Facebook, sampai TikTok.
Baca juga: Cuitan Pertama Jack Dorsey Terjual Rp4 Miliar
Meskipun memiliki beberapa inovasi dalam waktu belakangan ini, saham Twitter tidak tertolong dan terus menurun. Inilah sepertinya yang memberikan tekanan kepada Dorsey untuk mundur dari kursi CEO. Selain di Twitter, dia juga tercatat menjabat sebagai CEO di perusahaan lain, yakni Square
"Pengunduran diri Dorsey saat ini karena dia yakin dengan kemampuan yang dimiliki oleh suksesornya. Dia juga ingin fokus ke perusahaan pembayaran digital yang dimilikinya, Square Inc. Selain itu dia juga ingin menggarap hal lain, seperti membuat yayasan," ujar seorang sumber yang dekat dengan Dorsey.
Sejak diumumkan Jack Dorsey resign, saham Twitter langsung naik 9 persen. Sedangkan perusahaan Dorsey yang lain, Square Inc, sahamnya juga naik 3 persen.
Baca juga: Pendiri Twitter Lelang Cuitan Pertamanya
Dorsey mendirikan Twitter sejak 2006. Sejak saat itu, dia terus menjadi CEO dari platform mikroblogging tersebut. Pada 2008, co-founder Ev Williams dan dewan direksi lainnya meminta Dorsey mundur karena dianggap tidak bisa memimpin perusahaan. Sempat mundur, sampai akhirnya 2015 Dorsey kembali menjabat sebagai CEO Twitter, sekaligus mengumumkan berdirinya Square Inc.
Pada 2020, dewan direksi kembali meminta Dorsey mundur karena dianggap terlalu fokus di Square ketimbang Twitter. Dorsey pun menjawab tuduhan itu dengan membeli perusahaan lain, yakni Silver Lake Partners, yang uga masuk dalam jajaran dewan direksi Twitter.