Jaringan Internet untuk Main Game di Indonesia Dinilai Cukup, Belum Cepat
Uzone.id - Tren gaming di Indonesia tumbuh cukup pesat namun sayang tidak diimbangi dengan kecepatan jaringan internet yang mumpuni. Perusahaan riset jaringan OpenSignal menemukan jika saat ini kecepatan jaringan di Indonesia untuk bermain game masih dalam kategori cukup atau wajar.
Dalam blog resminya, OpenSignal mengaku telah menganalisa pengalaman pengguna dalam aktivitas mobile gaming dengan genre real-time multiplayer mobile gaming di 44 kota terbesar di Indonesia. Pengalaman ini berdasarkan skor gabungan semua operator nasional dengan berbagai teknologi jaringan berbeda. Genre real-time multiplayer saat ini merupakan preferensi populer beberapa pengguna seperti Battle Royale, Call of Duty, PUBG, Arena of Valor dan Braw Stars."Posisi teratas dalam daftar kami untuk Pengalaman Bermain Game adalah Palangkaraya, Kalimantan Tengah (71,9), Pekanbaru, Riau (71,1) dan Banda Aceh (70,1). Ketiganya ditempatkan dalam kategori peringkat Lumayan. Ini berarti bahwa pengguna di ketiga kota ini merasakan pengalaman 'sedang', di mana mayoritas pemain mengalami delay antara tindakan mereka dan hasilnya dalam game," ujar peneliti OpenSignal, Hardik Khatri, dikutip dari blog resmi perusahaan riset tersebut, Rabu, 1 Juli 2020.
Selain tiga kota tersebut, disusul oleh 18 kota lainnya yang dianggap memiliki skor 'wajar'. Kota-kota tersebut mencakup pusat kota yang berpenduduk padat.
Sementara di Tangerang Selatan, Banten (67,9) dan Medan, Sumatra Utara (67,8) berada di antara 10 besar, Kota Bekasi, Jawa Barat (66,4) menempati posisi ke-16, diikuti oleh ibu kota Indonesia, Jakarta (65,6). Dan di posisi terbawah pada daftar kami dalam kategori Lumayan adalah (1) Depok, Jawa Barat, (2) Palembang, Sumatra Selatan, (3) Kota Tangeran, Banten dengan skor sedikit di atas 65 poin. Patut dicatat bahwa Kota Yogyakarta adalah satu-satunya kota di Jawa yang masuk dalam lima besar.
Di sisi lain, dengan skor antara 40-65, pengguna di sisa 23 kota lainnya mengalami Pengalaman Bermain Game yang Buruk, artinya bagi banyak pengguna di kota tersebut, bermain mobile game multiplayer melalui jaringan seluler terasa sangat berat - tingkat pengalamannya sangat tidak dapat diterima dan diwarnai dengan delay parah serta kurangnya kontrol dalam permainan game. Posisi teratas dalam daftar kami untuk kategori peringkat Buruk adalah Jambi (64,9), sementara kota-kota besar seperti Kota Bandung, Jawa Barat (62,9) dan Surabaya, Jawa Timur (58,8) masing-masing berada di bawah slot 29 dan 39. Terakhir, di bagian bawah grafik kami adalah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (53,1).
"Ini menunjukkan bahwa pengalaman bermain game di Indonesia masih memiliki ruang yang cukup untuk perbaikan, dan bagi mayoritas pengguna, bermain game multiplayer dengan jaringan seluler kadang terasa sangat berat," tulis laporan tersebut.
Dikatakan OpenSignal, setidaknya ada tiga hal dalam karakteristik jaringan teknis yang mempengaruhi pengalaman bermain game.
UDP Latency, yakni Delay paket UDP (User Datagram Protocol), yang menggambarkan daya tanggap koneksi jaringan, untuk aplikasi yang sensitif waktu, khususnya mobile game.
Hilangnya paket, yakni bagian dari paket data yang tak pernah sampai ke tujuan. Dalam game, ini berarti tindakan pemain mungkin tidak pernah terjadi, atau bahwa status game tidak disampaikan kembali ke pemain. Ini menghalangi kemampuan pemain untuk menikmati game, dan membuat mereka sulit untuk menang.
Jitter, yakni variabilitas waktu sampainya paket data. Semua paket data memerlukan waktu untuk ditransmisikan antar lokasi — misalnya antara pemain dan server game — akan tetapi, seringkali jumlah delay bervariasi antar paket. Level jitter yang lebih tinggi seringkali merupakan pertanda kemacetan jaringan yang disebabkan oleh router yang berupaya meneruskan paket data.
"Seringkali ada hubungan tidak langsung antara ketiga input ini dan pengaruhnya terhadap pengalaman pemain. Akan tetapi, makin rendah level ketiga faktor ini, pengalaman bermain game akan menjadi lebih baik," tulis OpenSignal.
Di Indonesia, 85 persen pengguna internet aktif bermain mobile game, dan dengan makin populernya persaingan Event Esports, Pengalaman Bermain Game semakin penting bagi konsumen di Indonesia. Karena itu, operator mana pun yang menyediakan Pengalaman Bermain Game yang lebih baik pasti akan mendapatkan keuntungan.