Home
/
News

Jenis Latihan yang Terbaik untuk Otak

Jenis Latihan yang Terbaik untuk Otak
Tempo12 April 2016
Bagikan :
Preview
| April 12, 2016 6:09 am

Hasilnya mengejutkan.

Untuk pertama kalinya, para ilmuwan membandingkan dampak neurologis dari berbagai jenis latihan. Yaitu berjalan, latihan beban, dan pelatihan interval intensitas tinggi. Hasilnya mengejutkan. Bahwa sesuatu yang sulit mungkin bukan pilihan terbaik untuk kesehatan otak jangka panjang.

Studi pada hewan dan manusia menunjukkan bahwa aktivitas fisik umumnya meningkatkan volume otak dan dapat mengurangi jumlah dan ukuran lubang yang berkaitan dengan usia pada materi putih dan abu-abu otak.

Olahraga juga menambah neurogenesis dewasa, yaitu penciptaan sel-sel otak baru di otak yang sudah matang. Dalam studi dengan tikus, olahraga dalam bentuk menjalankan roda atau treadmill, menciptakan dua kali lipat atau bahkan tiga kali lipat jumlah neuron baru. Neuron baru ini muncul di hipokampus, area kunci dari otak untuk belajar dan memori. Para ilmuwan percaya bahwa olahraga memiliki dampak yang sama pada hipokampus manusia.

Dalam Journal of Physiology, para peneliti di University of Jyvaskyla di Finlandia dan lembaga lainnya mengumpulkan tikus jantan dewasa. Para peneliti menyuntikkan tikus dengan zat yang menandai sel-sel otak baru. Tim kemudian mengatur mereka ke jenis latihan yang berbeda.

Beberapa hewan diberi roda berjalan di kandang mereka, bisa berjalan sesuai kehendak mereka. Sebagian berlari cukup beberapa mil setiap. Meskipun jarak tempuh individu bervariasi.

Sebagian lainnya mulai mengikuti pelatihan resistensi. Seperti memanjat dinding dengan bobot kecil yang melekat pada ekor mereka. Tikus lainnya berlatih dengan interval intensitas tinggi. Hewan-hewan itu ditempatkan pada treadmill kecil dan berlari pada kecepatan yang sangat cepat dan berat selama tiga menit. Lalu diikuti oleh dua menit dari berlari lambat. Seluruh urutan diulang dua kali lagi, untuk total 15 menit berjalan.

Rutinitas ini berlangsung selama tujuh minggu, setelah itu peneliti mikroskopis memeriksa jaringan otak dari hipokampus setiap binatang. Mereka menemukan tingkat yang sangat berbeda dari neurogenesis masing-masing tikur. Tergantung pelatihan yang dijalani hewan itu.

Tikus-tikus yang berlari di atas roda menunjukkan tingkat neurogenesis yang kuat. jaringan hipokampus mereka melahirkan neuron baru. Jauh lebih banyak daripada otak hewan yang menetap atau tidak bergerak. Semakin besar jarak lari seseorang, semakin otaknya mengandung sel-sel baru.

Ada jauh lebih sedikit neuron baru di otak hewan yang telah menyelesaikan-pelatihan interval intensitas tinggi. Jumlah sedikit lebih tinggi daripada hewan yang menetap, tetapi jauh lebih sedikit daripada tikus yang berlari.

Dan tikus dengan latihan berat, walaupun mereka lebih kuat pada akhir percobaan, tetapi tidak menunjukkan pembesaran dari sisi neurogenesis. Jaringan hipokampus mereka tampak hanya seperti hewan yang tidak mendapat pelatihan sama sekali.

“Latihan aerobik berkelanjutan mungkin paling bermanfaat bagi kesehatan otak juga pada manusia,” kata Miriam Nokia, peneliti di University of Jyvaskyla yang memimpin penelitian.

Kenapa lari jarak jauh itu jauh lebih ampuh untuk meningkatkan otak daripada latihan lainnya? Nokia dan rekan-rekannya berspekulasi bahwa lari jarak jauh merangsang pelepasan zat tertentu di otak yang dikenal sebagai faktor neurotropik. Zat ini diturunkan dari otak yang dikenal untuk mengatur neurogenesis.

Di sisi lain, latihan beban sangat bermanfaat untuk kesehatan otot. Menurut Nokia, pelatihan interval intensitas tinggi berpotensi melemahkan otak. Latihan beban dan intensitas tinggi mungkin menyebabkan berbagai jenis perubahan di tempat lain di otak. Misalnya, mendorong penciptaan pembuluh darah tambahan atau koneksi baru antara sel-sel otak atau antara bagian yang berbeda dari otak.

THE NEW YORK TIMES | REZKI ALVIONITASARI

Berita Terkait:

 
populerRelated Article