Home
/
Sport

Jhonlin Racing Tekuk Rifat Sungkar di Extreme Offroad 2016

Jhonlin Racing Tekuk Rifat Sungkar di Extreme Offroad 2016
Chairul Akhmad28 November 2016
Bagikan :
tempo
Preview


Tim offroad asal Kalimantan Selatan, Jhonlin Racing Team (JRT), menjadi juara umum Indonesia Open Championship Xtreme Offroad Racing (IXOR) 2016. Rangkaian IXOR 2016 yang digeber sejak pertengahan tahun ini, berakhir setelah 94 peserta melahap seri kelima di sirkuit Citra Mitra City, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Ahad petang, 27 November 2016.

Di klasemen akhir dari kelima seri yang sudah digeber, dua pasangan driver-navigator JRT nangkring di urutan pertama dan ke dua. Pasangan driver-navigator JRT, Samsudin-Michael, unggul di tempat teratas dengan mengemas total 120 poin. Rekan setim Syamsudin di JRT, Jhoni Syahputra-Joel, menguntit di posisi runner up setelah mendulang 78 poin. Keduanya memakai mesin Tubular.

Adapun pasangan driver-navigator asal tim Pertamax Motorsport: Rifat Sungkar-M. Redwan, harus puas menempati posisi ketiga dengan perolehan total 73 poin. Di seri pamungkas itu, Samsudin-Michael mencatatkan waktu selama 07 menit 09,857 detik, atau terpaut 12 detik dari Rifat Sungkar yang mengusung mesin Mitsubishi Triton. Rifat sejatinya finis di posisi keempat pada seri ke lima tersebut.

Di ajang IXOR 2016, Samsudin nyaris sempurna mendulang poin dari kelima seri. Ia mengoleksi masing-masing 25 poin pada seri pertama, kedua, ketiga, dan kelima. Sementara di seri keempat, Samsudin mengemas 20 poin. Walhasil, capaian ini membuat Samsudin berhak menggenggam Piala Menteri Pemuda dan Olahraga di ajang IXOR 2016.

Selepas merampungkan balapan, Samsudin, mengaku puas atas hasil positif itu. Tapi, dia memastikan ada evaluasi kendaraan yang bakal dipakai untuk kejuaraan IXOR tahun berikutnya. Samsudin merasa tunggangannya butuh modifikasi lebih ciamik di sektor suspensi dan aerodinamika.

Menurut dia, seri kelima IXOR 2016 merupakan arena terbaik dan menantang bagi offroader nasional. Syamsudin berharap torehan manis JRT menjadi momentum pebalap asal Kalimantan Selatan lebih berprestasi di kancah nasional. “Trek yang paling bagus di Kalimantan Selatan, karena ada kombinasi batuan kerikil dan tanah licin. Sangat menegangkan,” kata Samsudin.

Pebalap Jhoni pun sepakat bahwa tim JRT mesti meng-upgrade kemampuan mobil jika tetap tampil pada even serupa. Pebalap berusia 16 tahun itu, sempat merasakan mobilnya tidak stabil ketika menikung dengan kecepatan tinggi. “Saya harus banyak belajar. Tahun depan ikut lagi,” ujar Jhoni.

Ketua Harian Indonesia UTV Club, Richie Petroza, membenarkan lintasan balap di Banjarbaru paling sulit ketimbang arena di empat seri sebelumnya. Menurut Richie, sirkuit sepanjang lima kilometer itu menawarkan kombinasi tikungan dan gundukan. Lantaran unggul di kategori best overall, Richie melihat kemenangan JRT kemungkinan tertolong dapur pacu berkapasitas di atas 2.000 CC. “Kategori ini bebas mau pakai mesin kapasitas CC berapa,” ujar Richie.

DIANANTA P. SUMEDI

Berita Terkait:
populerRelated Article