Jokowi Ngeluh Orang Beli Mobil Bikin Macet, Solusinya Apa Pak?
Ilustrasi pameran mobil di Indonesia (Foto: Uzone.id)
Uzone.id - Saat ini kemacetan semakin memburuk, bukan hanya di DKI Jakarta, tetapi juga banyak di kota-kota besar Indonesia. Presiden Joko Widodo menyebutkan hal ini dikarenakan masyarakat masih memilih menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan transportasi umum.
Jokowi sapaan akrabnya, mengungkapkan kemacetan yang semakin parah ini hampir terjadi di semua kota, terutama yang ada di Pulau Jawa."Kalau kita lihat sekarang ini hampir di semua kota, utamanya kota-kota yang ada di Jawa macet. Ada yang sudah macetnya parah, ada yang macetnya sedang-sedang, ada juga yang baru mulai macet, tapi macet," ujar Jokowi yang diambil dari Youtube Sekretariat Presiden, Senin (8/1).
Lantas jika kondisinya saat ini semakin macet, apa solusinya untuk mengatasi permasalahan ini?
Jokowi menyebutkan saat ini pemerintah terus berbenah menghadirkan transportasi umum yang masif, aman, dan nyaman. Dengan demikian, besar harapannya agar masyarakat dapat beralih ke transportasi umum.
Namun menurut Jokowi masyarakat yang sedang memiliki finansial kuat, cenderung membeli kendaraan pribadi baik itu mobil ataupun motor.
"Orang sekarang ini hampir semuanya begitu memiliki kekuatan ekonomi, finansial, langsung yang dibeli mobil, yang dibeli sepeda motor. Semuanya menggunakan kendaraan pribadi dan meninggalkan transportasi umum, meninggalkan transportasi massal," ungkapnya.
Oleh karenanya, Jokowi melalui pemerintah terus mendorong penggunaan transportasi umum. Seperti di Jakarta yang sudah disiapkan beberapa alternatif transportasi umum seperti MRT, LRT, KRL, dan TransJakarta.
"Seperti di Jakarta terus kita dorong. Kita kenalkan yang namanya MRT, bawah tanah, subway. Ada LRT yang juga baru saja selesai. Ada juga kereta cepat, ada KRL, ada TransJakarta, semua itu untuk mendorong masyarakat agar menggunakan transportasi umum dan meninggalkan transportasi pribadi," jelasnya.
"Di semua kota mestinya juga harus mulai berpikir ke arah sana. Menggunakan transportasi massal, menggunakan transportasi umum," tambah Jokowi.