Jokowi Resmikan Gerakan #BanggaBuatanIndonesia, Imbau UMKM Beralih ke Online
Uzone.id -- Masa pandemi seperti sekarang memukul berat perekonomian Indonesia, serta dunia. Meski begitu, pemerintah tetap berupaya menyemangati para pelaku ekonomi khususnya UMKM dan ekonomi kreatif agar tetap terus beraktivitas dan memanfaatkan platform digital.
Presiden Joko Widodo pada hari Kamis (14/5) meresmikan gerakan nasional bertajuk #BanggaBuatanIndonesia sebagai bentuk semangat untuk sektor ekonomi di Indonesia yang tengah berjuang agar tetap hidup.“Saat ini dunia tengah dilanda pandemi COVID-19, ada 213 negara yang dihadapkan pada situasi sulit seperti sekarang. Perekonomian dunia mengalami tekanan, pemerintah tiap negara harus menyelamatkan rakyat agar ekonomi tidak terpapar,” tutur Jokowi dalam pernyataannya saat acara live-streaming yang digelar di sejumlah channel YouTube seperti Kementerian Perindustrian dan Grab Indonesia, Kamis (14/5).
Menurut Jokowi, Indonesia sebagai negara berkembang tetap harus berusaha semaksimal mungkin agar dapat menyelesaikan masalah dan tantangan dari situasi pandemi, tak hanya bidang kesehatan, namun juga sosial ekonomi.
Baca juga: DPR: Perlu Ada Payung Hukum untuk Atur Konten di YouTube
“Kita harus melihat kekuatan kita itu apa, kelemahan apa. Yang kurang, kita perbaiki, sementara yang menjadi kekuatan harus kita manfaatkan. Indonesia memiliki banyak produk berkualitas yang kita hasilkan sendiri, jadi pandemi ini tidak boleh menghalangi kita untuk berkreasi. Justru keterbatasan ini harus mendorong kita tetap berinovasi, bertransformasi, dan menciptakan peluang,” lanjut Jokowi.
Dia menyambung, “saya optimis semua rintangan ini bisa kita lewati, selama kita saling menjaga, saling membantu agar ekonomi kita tidak terpapar, selamatkan tetangga, kerabat, dan saudara kita, tetap disiplin menjalankan protokol, dan belanja di usaha mikro serta ultra-mikro. Saya resmikan gerakan nasional ‘Bangga Buatan Indonesia’.”
Minta UMKM manfaatkan platform online
Masih dalam kesempatan yang sama, Jokowi sempat berbincang singkat dengan sejumlah pelaku UMKM yang berbasis di Semarang dan Gianyar, Bali.
Pendiri batik kultur di Semarang, Dea Valencia membagikan kisahnya bahwa selama pandemi tantangan terbesarnya ada di minat belanja konsumen terhadap fesyen yang menurun. Kemudian Dea mengatakan usahanya harus ‘banting setir’ membuat masker kain yang sudah jelas permintaannya tinggi. Dari sini, produknya laku keras karena dijual secara online.
Baca juga: Pijar Sekolah, Platform Belajar Digital yang Punya Banyak Fitur Seru
Lain halnya dengan I Ketut Gede Arthawa yang memiliki usaha produk kerajinan kayu di Gianyar, Bali. Ia mengaku kesulitan menjual produknya selama pandemi dan belum terjun ke dunia digital.
“Penting untuk pindah ke platform online untuk membantu memasarkan produk. Platform digital itu bisa juga meningkatkan omset ya karena dapat diketahui oleh lebih banyak konsumen di Indonesia. Untuk marketing juga tinggal andalkan jaringan internet saja,” kata Jokowi.
Dia melanjutkan, “saya mengimbau agar UMKM yang belum menyentuh ranah online, agar segera menggunakan platform digital, karena dapat memperbesar volume penjualan. Ada banyak juga pelatihan mengenai cara berbisnis secara online yang diberikan oleh pemerintah.”
Hal ini turut didukung oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Di acara sama namun sesi berbeda, Agus menambahkan bahwa selama ini pemerintah memiliki program eSmart IKM (Industri Kecil Menengah) untuk mendorong pelaku UMKM adaptasi menuju Indonesia 4.0.
UMKM di Indonesia diharapkan dapat memanfaatkan pasar lebih maksimal melalui platform digital seperti e-commerce.
“Platform digital tidak akan semakin turun, tapi justru semakin berkembang setelah pandemi ini berakhir pun. Kementerian bersama Presiden Jokowi juga mendorong program industri kecil dan menengah bisa tumbuh bersama digitalisasi,” tutup Agus.