Home
/
Lifestyle

Juanita Aditiawan, Sukses Bawa Makeup Indonesia ke Ethiopia

Juanita Aditiawan, Sukses Bawa Makeup Indonesia ke Ethiopia
Tempo01 December 2016
Bagikan :





Juanita Aditiawan berhasil membawa kosmetik buatan Indonesia ke kancah dunia. Kendati tak punya latar belakang di dunia kecantikan, Juanita mengatakan merek produk makeup Viola buatannya sudah beredar di Afrika dan Myanmar. “Ini adalah kosmetik asli buatan orang Indonesia yang laku keras di Afrika, terutama di Ethiopia,” ujar Juanita kepada Tempo di Jakarta.

Awalnya, Juanita menjelaskan, PT Cosmar Indonesia yang berbasis di Taman Tekno, Bumi Serpong Damai, Tangerang ini tidak memiliki merek dagang, melainkan hanya memproduksi kosmetik pesanan perusahaan lain. Saat itulah dia belajar membuat kosmetik dengan standar internasional, lengkap dengan pengemasan dan pemasarannya.

Pada pertengahan 2000-an, PT Cosmar mengikuti Badan Ekspor Indonesia dalam pameran di Dubai. Di situ, lulusan bisnis Rotterdam School of Management, Erasmus University, Rotterdam ini bertemu seorang pemilik pabrik kosmetik Ethiopia yang sedang mengembangkan perusahaan keluarganya.

Ethiopia, negara terluas di Afrika Timur belum memiliki produsen kosmetik. Bahkan produk pembersih tubuh seperti sampo dan pasta gigi harus didatangkan dari luar negeri, yang kebanyakan merupakan hasil selundupan. Juanita menyambut tawaran kerja sama itu dengan membentuk usaha bersama dengan bendera Cosmar East Africa Business.

Juanita, yang bersuamikan warga negara Belanda, mendapat pinjaman dari Belanda untuk mendirikan pabrik di Ethiopia pada 2007. Namun jalan usaha itu jauh dari mulus.

Ethiopia -negara dengan pendapatan domestik bruto per kapita setara Rp 6,65 juta, dia melanjutkan, nyaris nihil fasilitas. “Setiap hari, selalu ada saat listrik dan air tidak tersedia sama sekali,” ujarnya. Walhasil, Cosmar berkonsentrasi membangun infrastruktur pabrik di tiga tahun pertama usaha mereka di Ethiopia.

Perizinan pun merintanginya, baik di Indonesia maupun Afrika. Posisi geografis Ethiopia yang tidak memiliki garis pantai membuat pasokan bahan produksi dari Tangerang harus melalui negara lain, yaitu Djibouti. “Semuanya harus melalui banyak tahapan, mulai keamanan, kesehatan, sampai label halal,” kata Juanita.

Perlahan, kerja kerasnya berbuah manis. Karena kosmetik buatan Juanita adalah satu-satunya kosmetik yang legal dan asli buatan Ethiopia, dagangannya laku keras. Setiap hari, Juanita mengatakan, selalu ada antrean truk yang menunggu gelontoran produk Viola. Tapi kebanyakan dari mereka harus pulang dengan bak hampa karena tidak kebagian.

Label Viola pun tersebar di rumah-rumah di Ethiopia. Selain pemoles wajah, ada produk perawatan tubuh, seperti krim anti-penuaan dan pembersih tubuh, dari sampo, deodoran, sampai pembersih daerah kewanitaan.

Setelah malang-melintang di Afrika, Juanita bergeser ke Asia, tepatnya di Myanmar. Jika di Afrika fokusnya pada wajah, perhatiannya di Myanmar ada di ujung kaki. “Dari pemantauan kami, para biksu Buddha di sana banyak yang tidak pakai alas kaki, sehingga telapak kaki mereka pecah-pecah,” ujar penggemar wisata bahari ini. Tenaga-tenaga ahli Cosmar di Serpong pun menggodok salep yang bisa membuat kaki biksu-biksu tersebut kembali mulus.

KORAN TEMPO

Berita lainnya:
Kesemutan Pertanda Terjadi Gangguan Kerja Saraf
Pedasnya Bisnis Tahu Jeletot Taisi Milik Rosie Pakpahan
7 Kisah Wanita Inspiratif Dunia dalam Meraih Kesuksesan

populerRelated Article