Home
/
Sport

Juventus Berbelok Menuju Zebra Baru

Juventus Berbelok Menuju Zebra Baru
Juara.net24 November 2016
Bagikan :
Preview


JUARA.net – Sejak datang dari Juventus pada bursa transfer musim panas silam, Alvaro Morata, tetap mampu menampakkan ketajaman meski dirinya tak selalu mengisi susunan sebelas awal Real Madrid.

Penulis: Sem Bagaskara

Morata sudah mengemas gol di semua ajang yang diikuti Madrid pada 2016/17. Koleksinya di La Liga sudah menyentuh empat gol alias cuma sebiji lebih sedikit dari langganan starter semodel Gareth Bale (5).

Dia juga sudah membukukan masing-masing sepasang gol di ajang Liga Champion dan Copa del Rey.

Bukan hal yang aneh jika Madrid disebut geram ketika mendapati Morata pulang dari tugas membela negara dengan membawa cedera. Manajemen Los Blancos mempertanyakan kinerja staf dokter tim nasional Spanyol.

Morata mengalami cedera saat Spanyol bersua Masedonia di laga Kualifikasi Piala Dunia 2018 (12/11). Kala itu, dia ditarik keluar pada menit ke-60.

Hal yang bikin Madrid sebal adalah Morata tetap mendapatkan lampu hijau untuk tampil tiga hari kemudian dalam duel persahabatan kontra Inggris.

Keputusan itu dianggap Madrid sebagai blunder yang memperparah kondisi Morata. Alhasil, Los Blancos tak bisa memakai tenaga sang penyerang dalam partai derbi melawan Atletico, Sabtu (19/11) silam.

Suporter Madrid jelas berharap bahwa Morata bisa segera pulih dan kembali beraksi di lapangan hijau. Soalnya, pemain-pemain yang ditransfer Madrid dari Juventus sering menghadirkan hoki.

Contoh paling aktual adalah Emerson Ferreira dan Fabio Cannavaro, yang didatangkan Los Blancos dari Tim Zebra pada 2006. Tanpa perlu waktu lama, mereka langsung mampu membantu Madrid arahan Fabio Capello meraih titel La Liga 2006/07.

Padahal, sebelum Emerson dan Cannavaro direkrut, Madrid berpuasa gelar La Liga dalam tiga musim beruntun, yakni 2003/04, 2004/05, dan 2005/06.

Emerson memang tak memegang peran sentral dan hanya bertahan semusim di Santiago Bernabeu. Di lain pihak, kontribusi Cannavaro sangatlah besar.

Nama terakhir bahkan masih menghuni skuat inti Madrid yang meraih status kampiun La Liga pada 2007/08 bersama pelatih Bernd Schuster. Saat itu, Cannavaro sudah menginjak usia 34 tahun.

Ketagihan

Mundur lagi, tepatnya pada musim 2001/02, Madrid memiliki Zinedine Zidane. Gelandang jenius asal Prancis yang kini mengarsiteki Madrid itu datang dengan label keren: pemain termahal sejagad.

Zidane segera membuktikan bahwa Madrid tak salah menebusnya dengan harga mahal. Gelar liga memang tak langsung digenggam, akan tetapi Zidane menjadi bintang kesuksesan Los Blancos meraih gelar Liga Champion 2001/02.

Dia bahkan mencetak gol penentu kemenangan 2-1 tim atas Leverkusen di Hampden Park dengan cara yang spektakuler. Pria yang akrab disapa Zizou itu lantas mempersembahkan gelar juara La Liga pada musim berikut.

Kisah-kisah Emerson, Cannavaro, dan Zidane yang langsung menghadirkan kesuksesan plus performa mantap Morata pada 2016/17 tampaknya bikin Madrid ketagihan.

Usai mendapatkan Morata, Madrid kini disebut mengincar penyerang andalan Juventus yang lain, Paulo Dybala.Perekrutan Dybala dikabarkan akan menjadi aksi besar pertama Madrid setelah mereka selesai menjalani sanksi transfer dari FIFA, yang berakhir pada 2018.

Hanya, jalan Madrid menuju Dybala tampak rumit dan berkelok. Media Italia, Tuttosport, mengabarkan bahwa Dybala telah setuju memperpanjang kontraknya bersama Juventus sampai 2021 dengan upah sebesar lima juta euro per musim.

Dybala “cuma” menerima gaji tiga juta euro per musim dalam ikatan kerja terdahulu yang berakhir pada 2020.

Kendati demikian, Presiden Madrid, Florentino Perez, adalah pribadi yang sangat ambisius. Mengeluarkan uang dengan jumlah fantastis atau memecahkan rekor transfer bukanlah hal tabu baginya.

© Juara

via http://www.juara.net/
populerRelated Article