Home
/
Automotive

Kampus Ini Pakai Mobil Listrik Untuk Operasional Kampus

Kampus Ini Pakai Mobil Listrik Untuk Operasional Kampus
Nora Azizah01 September 2019
Bagikan :

Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Kalimantan Tengah kini menggunakan mobil listrik untuk operasional kampus.

Kendaraan yang digerakkan dengan motor listrik, menggunakan energi yang disimpan dalam 6 pasang baterai 8 Volt atau 165Ah, mampu melaju dengan kecepatan maksimal 25 Km per jam.

"Produksi pertama satu unit mobil listrik ini ditempatkan di rektorat. Targetnya, setiap fakultas mempunyai mobil ini ke depannya," terang Reynaldi Perdana selaku Manajer Non Teknis Wasaka Team ULM di Banjarbaru, Ahad (1/9).

Wasaka Team merupakan pencipta mobil ramah lingkungan tersebut. Beranggotakan 16 mahasiswa Fakultas Teknik ULM yang berasal dari sejumlah program studi yaitu Prodi Teknik Mesin, Teknik Kimia, Teknik Lingkungan dan Teknik Pertambangan.

Aldi mengatakan, konsep mobil listrik berkapasitas penumpang 6 orang itu idenya sejak tahun 2015. Setelah melalui berbagai riset dan ujicoba, akhirnya pada Juni 2019, mulai dilakukan perakitan hingga pertengahan Agustus 2019 tadi rampung dikerjakan.

"Kelebihan dari mobil listrik ini karena juga ditenagai oleh solar cell 200WP. Jadi, bisa isi daya secara otomatis dengan memperoleh listrik dari sinar matahari," jelas mahasiswa yang duduk di semester lima Prodi Teknik Mesin itu.

Pembuatan mobil yang memiliki bentuk santai menyerupai mobil yang biasa digunakan di lapangan golf itu menghabiskan biaya Rp 110 juta.

Dimana baterainya didatangkan dari produksi Amerika Serikat dengan motor DC 48 V DC 3.3 KW/250 A, sehingga performa traksi yang superior, kebisingan rendah, kapasitas overload hingga umur pemakaian yang panjang.

Rektor ULM Prof Dr H Sutarto Hadi pun mengapresiasi prestasi mahasiswa dalam pembuatan mobil berwarna kuning serupa jas almamater perguruan tinggi negeri terbesar dan terbaik di Kalimantan itu.

Secara simbolis, Sutarto menerima penyerahan mobil dari Dekan Fakultas Teknik ULM Dr Bani Noor Muchamad untuk selanjutnya bisa digunakan keperluan operasional di lingkungan rektorat.

"Tren sekarang memang mobil listrik, jadi kami berikan dukungan penuh untuk pendanaan pembuatannya. Ini prototipe pertama, tapi saya berharap mobil ini terus dikembangkan menjadi city car atau sejenisnya dengan kecepatan yang lebih bagus," tuturnya.
populerRelated Article