Home
/
Digilife

Karyawan Pakai Headset VR di Kantor, Buat Main atau Kerja?

Karyawan Pakai Headset VR di Kantor, Buat Main atau Kerja?
Aditya Prastyawan18 February 2020
Bagikan :

(Ilustrasi. Foto: stephan sorkin/Unsplash)

Uzone.id -- Perkembangan teknologi sudah semakin imersif dengan dunia virtual, apalagi ditambah kehadiran perangkat headset Virtual Reality (VR) yang menambah pengalaman gaming dan aktivitas sehari-hari semakin ‘hidup’. Ternyata, manfaatnya bisa sampai pekerjaan di kantor, lho.

Enggak, karyawan menggunakan headset VR bukan untuk main game di jam kerja juga. Yup, teknologi VR ini lambat laun tak cuma dikembangkan untuk urusan hiburan seperti gaming dan nonton film saja.

Kalau kalian belum tahu, teknologi Virtual Reality ternyata dapat memangkas kebutuhan pelatihan di lapangan, dalam hal ini pengalaman belajar bagi karyawan --khususnya karyawan baru-- agar dalam menerapkan pekerjaan mereka lebih maksimal lagi.

Dengan kata lain, tujuan penggunaan VR untuk perusahaan dan sektor industri adalah untuk meminimalisir risiko kerja dan menekan bujet training atau pelatihan.

Baca juga: VR Bikinan Startup Lokal Ini Sabet Juara di Paris

Salah satu contoh perusahaan yang sudah menerapkan teknologi VR ke dunia pelatihan dan pengembangan karyawan mereka adalah Walmart. Perusahaan asal Amerika Serikat ini menggunakan headset VR dari Oculus Rift untuk 200 pusat pelatihan yang diberi nama Walmart Academy.

Dengan pemanfaatan VR, Walmart meyakini bahwa pelatihan pengetahuan dan teori yang disajikan kepada para karyawan dapat memantik inisiatif dan pengambilan keputusan yang lebih efektif, karena konten yang disuguhkan terdiri dari berbagai skenario yang berbeda.

Andy Trainor selaku direktur senior Walmart yang membawahi Walmart Academy mengatakan, penggunaan VR memang sangat berpengaruh pada pengalaman karyawan saat menjalankan pelatihan.

“Ketika Anda melihat modul melalui headset VR, otak Anda terasa seperti benar-benar mengalami suatu situasi yang real. Pelatihan VR juga ternyata meningkatkan kepercayaan diri,” ungkap Trainor.

Baca juga: Lenovo Bikin Headset VR Baru, Secanggih Apa?

Dari apa yang disebut Trainor, selain soal pengalaman yang lebih nyata dan lingkungan kerja lebih realistis, manfaat VR dalam lingkup pelatihan memang berpengaruh dalam kepercayaan diri karyawan, karena jika ada pelatihan yang gagal, mereka tinggal mengulangnya lagi.

Tanpa VR, tentu pengulangan dari kegagalan tersebut bakal menelan biaya lebih. Tak lupa, dunia virtual ini juga bisa meminimalisir kerusakan alat, alias terbebas dari ganti rugi peralatan yang mahal.

Pengalaman ‘nyata’ melalui VR tentu sangat memungkinkan karyawan tahu rasanya mengunjungi tempat jauh atau tempat yang masih dalam pembangunan, seperti ke pertambangan minyak offshore dan gas tanpa perlu mengirim mereka ke sana. Yang paling penting, teknologi ini bakal menghemat waktu dan biaya.

populerRelated Article