Home
/
Digilife

Kebiasaan Beli Obat Digital via Gojek Naik 103 Persen Selama Pandemi

Kebiasaan Beli Obat Digital via Gojek Naik 103 Persen Selama Pandemi
Hani Nur Fajrina21 July 2020
Bagikan :

(Ilustrasi foto: Unsplash)

Uzone.id -- Aktivitas digital selama masa pandemi COVID-19 menjadi peluang di beberapa sektor untuk mengalami pertumbuhan, salah satunya kesehatan. Hal ini dapat dilihat dari kebiasaan netizen di dunia online.

VP of Policy & Government Relations Gojek, Tricia Istiara Iskandar mengatakan, aktivitas secara digital menjadi andalan masyarakat saat menghadapi pandemi virus corona selama ini.

Gojek pun mencatat ada sejumlah peningkatan yang begitu fantastis di beberapa layanannya.

“Kami mencatat ada pertumbuhan dari pembelian obat secara digital melalui GoMed di dalam aplikasi kita yang terhubung dengan Halodoc, itu naik sampai 103 persen selama pandemi. Artinya, pengguna semakin sering mengakses layanan digital GoMed untuk menjangkau obat-obatan yang mereka butuhkan,” ungkap Tricia dalam acara webinar yang digelar di YouTube Kementerian Komunikasi dan Informatika, Selasa (21/7).

Baca juga: 5 Layanan Gojek yang Diklaim Jadi Favorit Selama Pandemi

Selain GoMed, Tricia yang menjelaskan adanya peningkatan pada layanan GoSend, alias antar-jemput barang atau kurir Gojek yang juga meningkat di angka 103 persen. Tak lupa, layanan Go-Food yang meningkat tiga kali lipat selama pandemi.

Hal ini juga disetujui oleh Stafsus Menkominfo bidang digital dan SDM, Dedy Permadi. Dia mengatakan, pandemi ini mungkin menjadi pukulan besar beberapa industri seperti pariwisata dan travel.

Namun, ada juga banyak sektor yang diakui Dedy mengalami pertumbuhan signifikan.

Baca juga: Kominfo: Jaringan 5G Bukan Soal Dulu-duluan

“Pandemi ini menciptakan peluang bagi beberapa sektor, misalnya sektor pendidikan. Lompatan orang yang belajar daring dalam satu bulan saja, bisa sampai 1 juta orang peningkatannya,” katanya, di tempat yang sama.

Dia melanjutkan, “ada juga peningkatan layanan telemedicine, peningkatannya itu sampai 600 persen. Dalam beberapa bulan saja, ada sekitar 32 juta pengguna telehealth baru yang menggunakan fasilitas online layanan kesehatan. Ini luar biasa sekali jika dilihat dari sudut pandang digitalisasi masyarakat.”

Menurut Dedy, sektor-sektor yang masih tumbuh itu isa menjadi peluang untuk terlihat di perkembangan ekonomi digital Indonesia.

“Mereka bisa mengembangkan layanannya menjadi lebih maksimal, agar masyarakat dan ekosistem terfasilitasi dengan baik. Saya harap yang masih terus berkembang, jangan menyerah dan terus meningkatkan mutu dan layanannya,” tutup Dedy.

populerRelated Article