Home
/
Digilife

Kecerdasan Buatan, Jadi Harapan atau Jadi Ancaman?

Kecerdasan Buatan, Jadi Harapan atau Jadi Ancaman?
Vina Insyani16 July 2021
Bagikan :

Photo by Markus Winkler on Unsplash

Uzone.id - Teknologi yang semakin canggih membentuk lingkungan masyarakat yang pintar dan maju. Apalagi masa sekarang sebuah teknologi dengan istilah keren Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan telah hadir untuk memberikan kemudahan terhadap aktivitas manusia.

Saat ini, AI sudah banyak diterapkan di berbagai bidang kehidupan. Yang paling dekat dan sering ditemukan di kehidupan sehari-hari adalah pencarian informasi yang mudah di internet dengan memberikan rekomendasi yang disesuaikan dengan behaviour pengguna.

Hal ini tidak terjadi secara tiba-tiba karena sebenarnya sebuah mesin mengalami beberapa stage terlebih dahulu termasuk mempelajari data dan behaviour pengguna ketika melakukan pencarian informasi.

Ivan Renald Tigana, Chief Business Officer Nodeflux dalam acara Uzone Talks, Kamis, 15 Juli 2021, mengatakan bahwa Artificial Intelligence merupakan cara mensimulasikan sebuah mesin untuk bisa bekerja seperti interpretasi otak manusia.

Salah satu contoh proses belajar sebuah mesin biasanya dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada pengguna, guna memperoleh data lebih banyak. Ini merupakan salah satu kecanggihan dari AI sekarang, di mana AI diatur untuk melakukan active learning atau belajar sendiri.

Namun, kecanggihan teknologi terlebih dengan adanya peran AI yang digadang-gadang dapat menggantikan manusia memberikan kekhawatiran tersendiri. Kecerdasan buatan yang dianggap semakin cerdas mengancam peran manusia itu sendiri. Akan tetapi, hal ini tergantung dengan tujuan diciptakannya teknologi itu sendiri.

“Kalau teknologi diciptakan untuk meningkatkan level manusia, maka ini akan menjadi sesuatu yang positif dan menjadi harapan untuk kita,” kata Ivan.

“Tak hanya AI, sebenarnya banyak teknologi yang jika pada akhirnya kita tak meng-upgrade diri kita, maka kita akan dikalahkan teknologi itu sendiri,” tambahnya.

Teknologi dan kecerdasan buatan yang semakin canggih bisa saja menjadi boomerang atau harapan. Hal ini dianggap ‘possible’ apabila sebuah mesin diciptakan untuk melakukan tujuan tersebut, tinggal bagaimana manusia melakukan sebuah ‘batasan’ dalam kinerja teknologi itu sendiri.

Pada akhirnya, Artificial Intelligence sangat memungkinkan menjadi lebih cerdas dari kondisi sebelumnya karena memang didesain demikian. Namun teknologi juga sangat bergantung pada informasi yang disediakan oleh manusia, karena lebih banyak informasi yang didapat, maka banyak informasi yang juga dapat diproses.

populerRelated Article