Ketika Merantau, Ingatlah Selalu Hal-hal Ini Supaya Nggak Terjerumus
Merantau adalah salah satu pilihan hidup orang-orang pemberani. Bukan sembarang orang yang pada suatu titik di hidupnya memutuskan untuk pergi ke luar kota, ke rimba yang belum dikenalnya sama sekali. Pasti ada sesuatu yang ingin dicapai, dikejar, yang tidak akan bisa didapatkan jika ia terus berdiam diri di tempat itu. Namun pada kenyataannya, setelah sampai di tanah rantau, tidak semua hal bisa langsung berjalan baik.
Segala hal yang terlarang di kampung halaman dan rumah, tersedia di tanah rantau. Hiburan malam, makanan pinggir jalan yang nikmat dan penuh micin, pertemanan tanpa batas, dan seterusnya, dan seterusnya. Kamu kaget, tapi ingin menikmatinya. Karena sesuatu yang terlarang memang lebih menggoda.Kamu berpikir 'ah, sekali-kali nggak apa-apa. besok enggak lagi.' Tahu-tahu sudah setahun kamu menjalani ritual yang kamu sendiri paham bisa merusak kesehatanmu, pendidikanmu, bahkan mungkin hidupmu dan keluarga. Sebelum hal-hal ini terjadi, ingatlah...
1. Apa tujuanmu merantau dulu?
Kuliah kah demi masa depan yang lebih cerah? Kerja kah buat meringankan beban emak dan bapak di kampung supaya mereka nggak usah berlelah-lelah lagi setiap hari? Kalau kamu merantau untuk kuliah, ingat lebih jauh lagi tujuanmu kuliah biar apa? Biar nanti lulus bisa jadi menteri, atau mau bikin perusahaan start-up, mimpi-mimpi besarmu harus diingat semuanya. Masih bisakah mimpi itu diraih jika sekarang kerjamu di rantau malah hanya menghabiskan uang untuk hal-hal yang sebenarnya tidak perlu?
2. Ada yang setiap hari bangun pagi, berlelah-lelah seharian membanting tulang untuk hidupmu di rantau
Terutama untuk anak kuliah yang masih dibiayai orangtua. Hei mereka kerja keras buat menguliahkanmu di luar kota. Berpikir caranya memutar uang untuk biaya kuliah dan biaya hidupmu yang sesungguhnya cukup besar memangkas pemasukan. Tapi mereka nggak mengeluh.
3. Karena orangtuamu percaya kamu akan sukses.
Berbekal apa yang kamu utarakan dulu ketika meminta disekolahkan di luar kota, orang tuamu percaya nggak akan sia-sia melepaskanmu merantau. Mereka menunggu kesuksesanmu sesuai apa yang kamu janjikan. Masa iya mau mengecewakan mereka hanya untuk menuruti nafsu sesaat? Nafsu sesaat di sini dalam artian malas kuliah karena hujan, minum sampai mabuk, berfoya-foya sampai kehabisan uang bulanan dan akhirnya minta lagi sebelum waktunya, dan sebagainya. Jangan sampai lah. Kamu nggak mau kan menyesal di kemudian hari?
4. Ingat kalau sampai kamu nakalnya kelewatan, siapa yang rugi?
Ya kamu sendiri. Masa depanmu bisa jadi suram hanya karena salah langkah lho. Belum lagi orangtua kecewa dan malu, untuk apa menyekolahkan anak sampai ke luar kota kalau pulang sama saja dengan anak-anak lainnya di kampung?
Jadi, manfaatkan kesempatan emas ini. Jadikan merantau sebagai waktumu belajar, bukan hanya akademik tapi juga dari lingkungan sekitar. Disaring, jangan semuanya diikutin. Kamu sudah dewasa, tahu mana yang baik dan buruk untuk hidupmu. Ingat selalu hal-hal di atas sebelum berniat 'nakal'.