Home
/
Automotive

Ketika Milenial Indonesia Dipaksa Konsumtif

Ketika Milenial Indonesia Dipaksa Konsumtif
Bagja Pratama12 January 2019
Bagikan :

Foto: ilustrasi - Uzone.id

Uzone.id - Entah ini kabar baik atau kabar buruk ni gaes, ketika Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akhirnya memberkalukan DP nol persen untuk beli mobil dan motor.

Kedengerannya asik sih ya, dan kebayang begitu gampangnya kita kalau mau beli mobil dan motor. Tapi efek dibalik itu semua mengerikan lho, khususnya buat para milenial kayak gue dan kalian semua.

Kenapa? Karena kebijakan itu membuat kita-kita semua seolah dipaksa untuk semakin konsumtif. Dan sah sudah kalau Indonesia selamanya hanya sebagai bangsa konsumen, bukan produsen.

Jadi maksudnya gini, kenapa gue menganggap kebijakan itu mengerikan dan hanya ngebuat kita jadi konsumtif.

Baca juga: Siapapun Bisa Beli Mobil dengan DP Nol Persen

Pertama, dengan adanya kebijakan kredit nol persen untuk beli mobil dan motor, ya lo tinggal langsung ke diler atau bahkan belanja online aja di situs-situs e-commerse. Dan bebas piliih deh mobil dan motor apa aja yang mau dibawa pulang ke garasi rumah. 

Kegampangan ini kan jelas membuat mental kita selalu berpikir; “Ah beli beli aja, gak pake duit juga kok. Urusan cicilanya mah gimana nanti,” 

Kedua, masalah gak selesai sampai ketika mobil atau motor sudah dibeli dan sampai di garasi rumah. Sebab, namanya beli kendaraan bukan kayak beli baju yang kalau kotor tinggal dicuci.

Minimal, sejak pertama kali mobil atau motor itu sampai di garasi, kalian harus mengisi bensin untuk bisa mengajaknya jalan-jalan.

Dengan semakin gampangnya kalian beli mobil dan motor, secara otomatis, bakal semakin gampang juga membakar uang untuk beli bahan bakar. So, selain budget ngopi, ada budget SPBU juga nih gaes.

Ketiga, Setelah beli mobil dan motor dan beli bahan bakarnya, masih ada perintilan lain yang membayangi ketika kita punya kendaraan pribadi. Hal kecil deh, khususnya buat yang beli mobil, kita bakal semakin sering ngeluarin uang parkir.

Mulai dari parkiran di kantor (iya kalau bisa direimbeurs ke kantor, kalau enggak ya boncos). Kantor-kantor zaman now biaya parkirnya mengerikan gaes, seharian kalian disana, uang sejumlah Rp 20 ribuan mah sudah pasti harus keluar buat parkir doang.

Belum lagi kalau meeting sama klien atau makan siang di mall, harga satu porsi Pecel Lele di kaki lima bisa jauh lebih murah daripada parkiran di Mall FX Senayan, misalnya.

Selain itu, karena semakin banyaknya pengangguran, sehingga lapangan kerja dadakan juga semakin banyak. Coba kalau dihitung-hitung, sejak dari garasi rumah sampai ke garasi rumah lagi, kalian ngitung gak ada berapa ‘Polisi Cepek’ yang harus diladeni dengan recehan. Iya, recehan sih, tapi kalau dijumlah tiap hari, tiap bulan, kalau 10 tahun aja, itu ‘Polisi Cepek’ udah bisa umroh gaes.

Keempat, selain biaya parkir yang makin sering, kalian juga dijamin bakal semakin sering bolak-balik gak hanya ke SPBU, tapi juga Indomaret dan Alfamart. Eh, mau ngapain?

“Gue ngisi e-Tol dulu, bro..,” Nah iya, kartu ajaib tersebut, agar kalian bisa wara-wiri di jalan tol setiap hari, guna mengeliminir waktu tempuh dari rumah ke tempat tujuan.

Kalau kalian beli mobil, yang sekarang ini gampang banget karena DP gak pake duit, tapi kalian bakal lebih sering keluar duit untuk beli saldo e-Money. Lupa nabung deh..

Kelima, setelah kalian beli mobil dan asik tuh kayaknya wara-wiri, beli bensin, bayar parkir, ngisi saldo e-Tol, ternyata masih ada lagi biaya terduga yang harus dikeluarkan, yakni perawatan mobil itu sendiri.

Mobil-mobil dan motor zaman now dituntut punya standar tinggi, sehingga untuk perawatan service berkalanya saja, disarankan—bisa juga diwajibkan ke diler resmi, setidaknya agar garansi gak hangus.

Biayanya gak murah. Untuk ukuran mobil LCGC aja, minimal setiap kelipatan 10 ribu km kalian harus keluar uang antara Rp 600 ribu sampai Rp 1 jutaan sekali service.

Selain jasa service yang semakin mahal, harga literan oli mobil-mobil zaman now sudah mahal-malah, kebanyakan yang full syntetic bisa diatas Rp 100 ribuan perliter.

Keenam, singkat aja deh. Disarankan kalian nabung buat bayar pajak tahunan, ya sekitar minimal Rp 2 jutaan deh buat mobil baru paling murah saat ini. Biar gak ngutang saat mobil kalian ulang tahun..

Nah, mau kalian konsumtif kayak gitu, cuma gara-gara kredit mobil dan motor kini bisa tanpa DP?

populerRelated Article