Kiat Mengatasi Jerawat Agar Tidak Menimbulkan Bekas

Uzone.id-Setiap orang tentu pernah mengalami jerawat. Pada umumnya, jerawat terjadi saat pubertas (sekitar 10-13 tahun) dan cenderung lebih buruk pada orang dengan kulit berminyak. Menurut WedMD, jerawat pada masa remaja biasanya berlangsung selama 5-10 tahun, dan akan hilang di awal usia 20 tahun.

Jerawat dapat terjadi pada laki-laki dan perempuan, meski laki-laki di usia remaja cenderung mengalami kasus yang lebih parah. Sedangkan perempuan lebih mungkin mengalami jerawat dalam bentuk ringan sampai usia 30 tahun dan dan seterusnya.

Salah satu penyebab jerawat yaitu hormon. Pada umumnya, jerawat di masa remaja terjadi karena peningkatkan produksi hormon.

Masih dari sumber yang sama, selama pubertas, baik remaja laki-laki maupun perempuan, menghasilkan androgen (hormon pria yang juga termasuk testosteron) cukup tinggi. Testosteron memberi tanda kepada tubuh untuk memproduksi sebum (minyak yang diproduksi di kelenjar minyak kulit) lebih banyak.

Selain noda hitam, jerawat dapat meninggalkan bekas berupa jaringan parut (scar) bila tidak diatasi dengan baik. “Hal ini terjadi karena terhambatnya kolagen dan elastin, sehingga kulit tidak dapat sembuh sempurna,” ujar dr. Eugenia Cindy Juliany, spesialis kecantikan, di ID Beauty Clinic, Jakarta.

Agar tidak menimbulkan bekas di wajah, Eugenia memberikan beberapa kiat mengatasi jerawat. Pertama, kamu perlu mengatasi jerawat sedini mungkin. Semakin cepat jerawat diatasi, semakin kecil kemungkinan terjadinya bekas jerawat.

Kedua, kamu perlu menggunakan bahan-bahan yang mengandung benzoyl peroxide. “Kandungan ini dapat mengeringkan jerawat dan mengurangi pertumbuhan bakteri,” ujar Eugenia.

Ketiga, jika bekas jerawat sudah ada, kamu dapat menggunakan produk yang mengandung glycolic atau salicylic acid. Eugenia mengatakan bahwa kandungan ini dapat membuang sel-sel kulit mati, dan menyamarkan noda bekas jerawat.

Terakhir, kamu dapat menggunakan krim yg mengandung retinoic acid yang juga dapat mencerahkan kulit. “Namun, apabila sudah terjadi jaringan parut, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter yang ahli di bidangnya,” kata Eugenia.