Kiat Mengaplikasikan Menjaga Lingkungan dengan Gaya Hidup Minim Sampah
-
Memulai gaya hidup minim sampah, bisa dengan mengaudit sampah atau memeriksa sampah yang kita hasilkan.
"Perhatikan sampah apa yang dihasilkan dalam seminggu. Pilah sampah yang sering muncul, artinya sampah ini sering dipakai. Kemudian, coba cari alternatifnya. Misalnya, kotak kardus susu. Bisa disiasati dengan berlangganan susu yang menggunakan botol kaca. Kuncinya, kita tahu apa saja sampah kita dan mencari solusi untuk menguranginya," papar penulis buku Menuju Rumah Minim Sampah, DK Wardhani.Dalam mengolah sampah rumah tangga, Dini menganjurkan untuk menjadikannya kompos, karena efektif mengurangi timbunan sampah di TPA. Kegiatan ini bisa mengatasi 50 persen sampah rumah tangga, sehingga sampah tidak lari ke TPA.
Kiat selanjutnya, membiasakan diri mencari alternatif barang kemasan plastik. "Contohnya, membeli makanan dengan stoples atau wadah sendiri. Dalam situasi tertentu seperti ketika berbelanja di pasar atau ketika tidak membawa tas belanja, kita bisa menggunakan kantong plastik bekas," Dini mencontohkan.
Berbagi beberapa kiat, Dini mengingatkan untuk mulai dari hal yang paling mudah terlebih dulu. Pilihannya tergantung pada pribadi masing-masing. Karena takaran mudah untuk setiap orang berbeda-beda.
"Saya, yang suka berkebun, menganggap membuat kompos itu gampang. Mungkin beda dengan orang lain," dia berpendapat.
Kunci gaya hidup minim sampah menurut Dini adalah dengan mencegah munculnya sampah, memilah sampah yang telanjur dihasilkan, dan mengolah sampah-sampah tersebut. Namun bukan berarti harus membeli barang-barang ramah lingkungan untuk mendukung gaya hidup ini.
"Karena disebut gaya hidup, banyak yang hanya memperhatikan kata 'gaya' saja. Sehingga beranggapan harus membeli barang-barang seperti sedotan stainless steel atau tas-tas lucu. Itu yang sering disalahartikan. Cukup maksimalkan barang-barang yang sudah kita punya," Dini mengakhiri.