Home
/
News

Kisah Casey Neistat: Putus Sekolah SMA, Kini Jadi YouTuber Ternama

Kisah Casey Neistat: Putus Sekolah SMA, Kini Jadi YouTuber Ternama

Muhammad Fikrie07 October 2017
Bagikan :

Di usianya yang menginjak 36 tahun, Casey Neistat hari ini adalah seorang kreator konten video YouTube yang paling diminati merek besar. Dia juga seorang pengusaha yang mendirikan aplikasi berbagi video Beme, yang telah diakuisisi oleh kantor berita CNN dengan nilai 25 juta dolar AS atau sekitar Rp 337 miliar.

Kondisi ini sangat kontras ketika Neistat berusia 15 tahun. Dia putus sekolah, meninggalkan Ledyard High School di Ledyard, Connecticut, dan tidak pernah kembali untuk menyelesaikan sekolahnya. Dia tidak lulus sekolah SMA.

Hidupnya lontang-lantung, tak karuan, selama kurang lebih empat tahun.

Dia sempat bekerja sebagai pencuci piring di restoran seafood untuk memenuhi kebutuhan sebagai seorang ayah. Dia harus bertanggungjawab ketika pacarnya hamil ketika tinggal di Virginia, dan melahirkan anak pertama, Owen Neistat. Owen sekarang telah dewasa dan sering mengisi video-video Neistat di YouTube.

Lompatan besar diambil oleh Neistat ketika dia berusia 19 tahun. Dia pindah ke sebuah kota besar nan mahal di Amerika Serikat: New York. Pria kelahiran 25 Maret 1981 itu tidak pernah mengira, jalan terjal yang ia hadapi di awal kehidupannya itu, ternyata mulai berubah di kota ini.

Memulai Bikin Konten Video

Neistat muda mulai mengejar hasratnya dalam membuat konten video. Waktu itu tahun 2000-an, Neistat mengaku mulai menggilai konten video. Usia sekitar 18 sampai 19 tahun ia akui sebagai awal munculnya passion dalam diri atas hal tersebut. 

Ketika itu perangkat-perangkat teknologi perekaman belum secanggih sekarang yang bisa dengan mudah menangkap momen di manapun dan kapanpun, bahkan dengan ponsel pintar.

Menemukan passion ini disebut Neistat adalah hal yang sangat sulit, dan terkadang tidak sesuai dengan perkiraan. Tetapi jika itu memang hasrat yang selalu membuat semangat, maka semua akan siap untuk dijalani dan sukses bisa berada di depan mata.

"Ketika saya masih muda, sulit untuk memproduksi video. Pertama kali saya membuat video adalah menggunakan komputer. Saya pakai camfrog untuk merekam diri saya dan memasukkannya ke dalam kaset VHS (Video Home System)," ujar Neistat, saat menghadiri acara Ideafest 2017 di Jakarta Convention Centre, Jumat (6/10).

Setelah merekam video itu, Neistat mengungkapkan cara penyebarannya pun sulit. Ia harus mengunjungi rumah-rumah dan membawa kaset tersebut agar orang lain melihatnya.

"Waktu itu seperti itulah caranya membuat video menjadi viral," kenangnya.

Preview

Menanjaknya karier Neistat dimulai saat ia membuat sebuah video protes terhadap aturan lalu lintas di New York. Neistat memvideokan dirinya saat ditilang oleh seorang polisi karena mengendarai sepeda bukan pada jalurnya.

Ia dikenai denda 50 dolar AS dan Neistat mencoba memberi alasan kepada polisi itu bahwa tidak semua jalur sepeda itu aman. Kemudian, Neistat pun menunjukkan bagaimana banyak objek-objek yang membuat jalur sepeda jadi berbahaya, seperti ada truk yang parkir, lubang, kerucut penghalang jalan, tiang, hingga lucunya adalah mobil polisi yang parkir.

Video protes ini pun viral dan mengundang perhatian warga New York. "Dalam waktu 2 hari video itu ditonton 10 juta kali. Bahkan, Michael Bloomberg (Wali Kota New York saat itu) turut membahasnya di konferensi pers," kenang Neistat.

The New York Times, Nike, dan HBO

Berkat video itu, Neistat mendapatkan berkah lain. Media arus utama ternama di Amerika Serikat, The New York Times, mempekerjakannya untuk menggarap video bersama mengenai isu-isu di masyarakat. Ia mengakui keterlibatannya menggarap konten untuk The New York Times memberikan dampak yang besar untuk kariernya.

Akun YouTube-nya jadi semakin populer dan ia mendapatkan beberapa pekerjaan dari HBO dan Nike. Nah, dengan Nike inilah salah satu proyek video terbesarnya.

Videonya dengan Nike yang populer itu ternyata berawal dari sebuah ide gila, yaitu pergi ke bandara dan membeli tiket perjalanan selanjutnya secara spontan. Ia benar-benar mewujudkannya, bersama seorang teman, Neistat mulai menjelajahi dunia dan merekam berbagai kegiatan di setiap destinasinya. Tentu saja biayanya tak murah, dan Neistat menggunakan uang dari Nike untuk melakukan hal tersebut.

"Saat itu saya percaya diri untuk mengambil resiko. Kami menghabiskan uang dari Nike dalam waktu 10 hari," ungkap Neistat.

Ya, berkat video iklan Nike itu Neistat sukses besar. Apalagi sekarang, konten video memang sangat digemari oleh masyarakat di seluruh dunia, khususnya situs streaming video YouTube, seiring dengan semakin membaiknya koneksi Internet di berbagai kota.

Preview

Setop Vlog, Keluar dari Zona Nyaman

Menurut Neistat, komunikasi yang dilakukan melalui video sangat efektif dan mampu menyampaikan segala pesan. Hal ini pula yang membuat video di masa depan akan mendominasi konten di Internet.

Perusahaan penyedia perangkat jaringan Cisco, memprediksi pada tahun 2021 mendatang sebanyak 82 persen trafik Internet dunia akan terpakai untuk menikmati konten video, termasuk semakin banyaknya orang menyaksikan video online dalam kualitas tinggi yang turut mempengaruhi bandwidth Internet.

Di tahun 2016 sendiri, Cisco mengatakan sebesar 73 persen lalu lintas Internet terpakai untuk konten video.

"Saya benar-benar ingin fokus mengambil kesempatan di media sosial. Kesempatan yang ada sangat besar karena adanya teknologi, Internet, dan media sosial. Saya membangun karier sangat lambat, 10 tahun untuk bisa seperti ini," ungkapnya.

Kini, Neistat telah menjadi salah seorang YouTuber kenamaan dan juga dikenal sebagai pembuat film pendek berkat konsistensinya sebagai kreator konten video. Jumlah subscriber Neistat saat ini sudah nyaris mencapai 8 juta orang dan telah mengunggah 826 video. 

Konten video blog atau vlog harian adalah konten yang paling digemari para penonton Neistat. Di sini Neistat sering memperlihatkan interaksi kocaknya dengan keluarga, sampai dengan kelakuan gilanya di tempat umum. Walau laris "dimakan" oleh para penggemar, pada akhirnya Neistat berani berhenti memproduksi vlog harian yang telah dijalani sejak Maret 2015.

Dia berkata keputusan ini diambil karena merasa tidak lagi menemukan tantangan untuk mengasah kreativitas jika melulu menggarap vlog, karena pola dan tekniknya begitu-begitu saja. Ini menjadi rutinitas dan membosankan. Walaupun pada kenyataannya dia mendapatkan banyak uang dari iklan yang melintas di saluran YouTube miliknya. Dan satu lagi, popularitasnya meroket berkat vlog ini.

Neistat merasa sudah masuk zona nyaman dengan vlog ini, sementara dia ingin melakukan hal yang di luar batas. Satu-satunya cara lepas dari zona nyaman adalah benar-benar meninggalkannya.

"Perluaslah dirimu keluar dari zona nyaman," tegas Neistat.

Preview

populerRelated Article