Hayden sudah bisa mengendarai motor saat baru berusia tiga tahun. Ketika berusia lima tahun, Hayden melakoni balapan pertamanya bersama kedua kakaknya, Tommy dan Roger Lee Hayden di lintasan pribadi milik kedua orangtuanya.
Dengan cepat Hayden mulai balapan di level motor mini. Kemudian, ia mulai berlaga di kelas 125 cc.
Lewat arena balap ia sampai di kejuaraan yang diselenggarakan Asosiasi Motor Amerika (AMA).
Baca Juga:
- Harry Kane Samai Empat Bomber Legendaris Liga Inggris
- Cetak Dua Gol Vs Celta Vigo, Ronaldo Jadi Pemain Tersubur di Eropa
- Philipp Lahm Ingin Nikmati Momen Terakhir di Lapangan Hijau
Ketika berusia 16 tahun pada pertengahan musim 1997, Hayden tampil sebagai pebalap profesional bersama tim satelit di kelas 600 dan 750 AMA Supersport.
Musim berikutnya, ia bergabung dengan tim satelit Suzuki dan sukses memenangi dua kategori di kelas tersebut.
Pada 1999, Hayden terpikat untuk bergabung dengan pabrikan Honda untuk memperkuat tim satelit bergengsi, Erion.
Hayden pun menjadi pemenang titel AMA 600 Supersport termuda dan mendapatkan promosi berlaga di AMA Superbike pada 2000.
Setelah finis di posisi kedua klasemen pada 2000 dan urutan ketiga pada 2001, Hayden bersinar pada 2002. Ia menambah kesuksesan dengan menjadi juara AMA Superbike termuda, sekaligus memenangi Daytona 200.
Modal kesuksesan tersebut, Hayden langsung dikirim ke level kejuaraan dunia untuk memperkuat tim Repsol Honda di MotoGP. Ia langsung menjadi rekan satu tim Valentino Rossi.
Finis di posisi lima besar klasemen akhir MotoGP dan memenangi penghargaan rookie 2003 merupakan awal yang menjanjikan.
Rossi pindah ke Yamaha pada 2004. Sebelumnya, pebalap berjulukan "The Doctor" ini merupakan juara dunia 2001, 2002, dan 2003.
Pebalap seperti Sete Gibernau dan Max Biaggi melakukan upaya sia-sia untuk mengalahkan Rossi yang kembali menjadi kampiun pada 2004 dan 2005.
Kecemerlangan Hayden terhambat oleh cedera patah tulang selangka pada 2004. Namun, ia berhasil melakukan terobosan dengan memenangi balapan MotoGP dengan gaya luar biasa di depan pendukungnya di Laguna Seca pada 2005.
Pada 2006, Hayden menjadi sosok yang mampu menghentikan dominasi Rossi sebagai juara bertahan lima musim beruntun di lintasan MotoGP.
Pada musim 2006, Hayden hanya dua kali memenangi podium pertama dalam 17 seri. Namun, ia sanggup 10 kali tampil di podium dan keluar sebagai juara dunia dengan perolehan 252 poin.
Sedangkan Rossi menjadi runner-up meski memenangi lima balapan dan 10 kali naik podium. Akan tetapi, perolehan poin akhinya hanya mencapai angka 247.
Peralihan ke mesin 800cc pada musim 2007 MotoGP ternyata tidak cukup cocok dengan Hayden. Ia pun melorot dengan hanya menempati posisi kedelapan karena kesulitan mendapatkan setelan motor sesuai keinginannya.
Setelah kembali mengalami kesulitan pada 2008, Hayden akhirnya memutuskan bergabung dengan Casey Stoner di tim Ducati pada 2009.
Rekan Stoner sebelumnya, Loris Capirossi dan Marco Melandri kesulitan menaklukkan kuda besi Desmosedici bermesin 800cc. Hayden pun diperkirakan akan tampil lebih baik dengan gaya balap yang lebih flamboyan.
Pencapaian terbaik Hayden bersama Ducati hanya finis di posisi ketujuh klasemen akhir MotoGP yang terjadi pada musim 2010.
Hayden kembali menjadi rekan satu tim Rossi pada musim 2011 dan 2012 seusai Stoner pindah ke Honda.
Dua musim terakhir sebelum menyudahi perjalanan karier di MotoGP pada 2016, Hayden bergabung dengan tim Aspar.
Hayden memutuskan untuk melanjutkan karier di World Superbike tahun lalu.
Langkah tersebut membuatnya kembali menjadi seorang pemenang. Hayden mengalami kemenangan menegangkan di Malaysia dan menempatkannya ke urutan kelima klasemen.
Pada musim 2016 Hayden sempat kembali memulai balapan di MotoGP Australia untuk menggantikan Dani Pedrosa di tim Repsol Honda yang mengalami crash di Jepang.
Setelah menjalani hidup dengan penuh semangat di dunia motorsport roda dua yang berbahaya, pria berjuluka The Kentucky Kid ini tutup usia karena mengalami kecelakaan saat bersepeda.
Ia meninggal setelah mengalami cedera berat saat tertabrak mobil di wilayah Ramini, Italia, Rabu (17/5/2017).
Kerusakan otak, cedera di bagian dada, dan mengalami beberapa patah tulang kaki membuat Hayden menghembuskan nafas terakhirnya, Senin (22/5/2017), di Rumah Sakit Maurizio Bufalini, Cesena. Ia meninggal dalam usia 35 tahun.