Koleksi Mel Ahyar First untuk Idul Fitri
Dunia seni nampaknya tak akan pernah kehilangan tempatnya di hati para desainer fashion, termasuk bagi Mel Ahyar. Untuk lini Mel Ahyar First, ia menunjukkan kecantikan sejati melalui motif rumit.
Rangkaian busana ini sendiri terinspirasi dari seorang seniman kontemporer asal Austria, Erwin Wurm. Ia sering kali menggunakan pendekatan manipulatif dari realita ke bentuk yang lebih rumit dan terdistorsi, hal ini dapat disaksikan dari salah satu karyanya, One Minute Sculpture, yang menampilkan hubungan unik antara model seni dengan benda sehari-hari.Alhasil, lahirlah koleksi yang dinamakan Fractal Gradina yang juga memuat algoritma matematika yang tampil secara estetis.
Anda tak perlu gentar dengan penampilan angka-angka, sebab Mel Ahyar menyajikannya dalam bentuk motif yang nampak abstrak, namun sesungguhnya itu adalah persamaan matematika yang ditampilkan dalam keadaan berulang dan skala yang variatif, hingga berujung pada bentuk pola simetris yang disebut fractal.
Manifestasi teori fractal ini pun juga hadir dalam motif kombinasi geometris dan bentuk fractal dari alam seperti ngengat, capung, dedaunan, dan flora.
Koleksi yang didedikasikan untuk Ied collection ini ditampilkan pada pergelaran busana di Sofia The Gunawarman di bawah tajuk Ramadhan Soirée pada minggu pertama Ramadhan tahun ini.
Untuk menyesuaikan tema hari yang fitri, pemilihan warna pastel dan lembut pun dikemukakan dengan performa kualitas yang tak perlu diragukan berbekal material organdy silk, chiffon crepe, satin, dan linen dengan detail bordir.
(Foto: Courtesy of Mel Ahyar First)