Kominfo dan BSSN Siap Selidiki Kasus Pembobolan Tokopedia
(Foto: dok. Tokopedia)
Uzone.id -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar pertemuan secara virtual dengan pihak Tokopedia dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pada hari ini, Senin (4/5) untuk membahas soal kasus pembobolan terhadap data pengguna dan merchant di Tokopedia.Dari keterangan yang disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate melalui siaran live di akun YouTube Kominfo, dari hasil pembicaraan dengan kedua belah pihak, maka pemerintah dan Tokopedia akan menjalankan beberapa hal terkait kasus peretasan ini.
“Kominfo bersama BSSN dan Tokopedia secara serius akan melakukan evaluasi, penyelidikan, dan mitigasi teknis terkait kasus pembobolan data ini. Ke depannya kami akan update perkembangannya seperti apa,” ucap Johnny pada Senin (4/5).
Baca juga: Tokopedia Diretas, Kominfo Minta UU PDP Jadi Prioritas DPR
Dia melanjutkan, “pemerintah akan terus memastikan agar digital economy Indonesia khususnya e-commerce tetap berjalan dengan baik dan lancar, dan tidak akan mau diganggu oleh peretas-peretas data. Nantinya akan ditindaklanjuti para pelaku agar tidak mengganggu e-commerce di Indonesia.”
Sayangnya Johnny tidak mengelaborasi mengenai tindak lanjut yang siap diberlakukan oleh pemerintah yang berkaitan dengan aksi peretasan oleh oknum jahat.
Lebih lanjut, Johnny kembali menekankan soal informasi pengguna yang kemungkinan dapat diretas oleh hacker, dan apa saja yang dapat dipastikan aman.
Baca juga: Tak Perlu Tunda Transaksi, Ini Hal yang Wajib Diperhatikan Setelah Pembobolan Tokopedia
“Dari Tokopedia menyampaikan, bahwa data-data keuangan dan akun pelanggan aman, karena sistem keamanannya belum bisa diterobos, walaupun terkait data nama, nomor telepon, dan email sebagian bisa saja sudah dimasuki peretas. Tapi data akun finansial terjaga aman. Tokopedia juga akan mengevaluasi secara mendalam,” tutur Johnny.
Hingga saat ini Uzone.id belum mendapatkan jawaban dari Tokopedia setelah melakukan pertemuan dengan Kominfo. Pihaknya hanya memberi tahu bahwa sekarang ini perusahaan masih melakukan investigasi dan belum bisa membagikan informasi terbaru.