Krisis Chip, Bagaimana Nasib Ponsel Anyar Samsung di Indonesia?
-
Ilustrasi logo Samsung (Foto: Ist)
Uzone.id - Samsung baru-baru ini meluncurkan dua ponsel andalan mereka, Galaxy Z Flip3 dan Galaxy Z Fold3. Dua ponsel ini mendapatkan antusiasme tinggi dari penggemar dari seluruh dunia.Bahkan, di masa pre-ordernya, Samsung mencatat angka penjualan total hingga 800 ribu. Itu pun baru di Korea Selatan saja, belum termasuk negara-negara lainnya.
Beberapa riset menyebutkan jika penjualan Galaxy Z Flip3 dan Galaxy Z Fold3 mungkin mencapai angka 2 juta unit dari seluruh dunia dan akan terus bertambah hingga akhir tahun 2021.
Namun, krisis chip yang masih berlangsung membayang-bayangi pasokan perangkat elektronik, termasuk Samsung ke seluruh dunia.
Baca juga: Krisis Chip, Xiaomi Stop Penjualan Redmi Note 10 di Indonesia
Dalam konferensi pers virtual yang dilaksanakan Kamis, 12 Agustus 2021 lalu, Taufiq Furqan selaku Product Marketing Manager Samsung Mobile, Samsung Electronics Indonesia mengatakan, “krisis semikonduktor memang mempengaruhi suplai Galaxy Z Fold3 dan Galaxy Z Flip3. Namun kami akan berusaha memberikan yang terbaik untuk konsumen Indonesia.”
Taufiq menambahkan bahwa konsumen Indonesia masuk dalam top countries untuk menjual ponsel foldable ini dan meminta agar konsumen tidak khawatir terkait kekurangan stok.
Baca juga: Galaxy Fold3 dan Flip3 Pecahkan Rekor Penjualan Samsung
Krisis chip yang terus berlangsung memberikan dampak besar bagi produksi perangkat elektronik seperti komputer, ponsel, bahkan perangkat otomotif. Beberapa produksi perangkat harus ditunda dan dipangkas akibat kekurangan chip secara global.
Baru-baru ini, krisis chip menyebabkan kelangkaan ponsel tertentu di pasaran, termasuk ponsel Xiaomi Redmi Note 10 yang sebelumnya mengalami kelangkaan dan akhirnya ditarik dari pasaran Indonesia.