Home
/
Digilife

Krisis Chip Global, Pemerintah Dorong Investasi Industri Semikonduktor Dalam Negeri

Krisis Chip Global, Pemerintah Dorong Investasi Industri Semikonduktor Dalam Negeri

-

Vina Insyani02 September 2021
Bagikan :

Uzone.id - Krisis chip global yang sudah berlangsung dari tahun lalu masih menjadi masalah besar bagi perusahaan elektronik. Berbagai dampak mulai dari pemangkasan produksi hingga pemberhentian produksi perangkat dialami berbagai perusahaan.

Namun, meski saat ini Indonesia menjadi negara yang mayoritas mengimpor komponen semikonduktor dari negara lain, beberapa dekade lalu negara kita pernah menjadi negara yang memproduksi komponen semikonduktor. 

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada acara webinar internasional Peluang Industri Indonesia terkait Isu Global Chip Shortage, Selasa (31/8) mengatakan bahwa sebenarnya pada tahun 1973 Indonesia pernah mendirikan industri komponen chip semikonduktor yang merupakan investasi dua perusahaan multinasional dari Amerika Serikat, yaitu Fairchild Semiconductor dan National Semiconductor.

“Sayangnya, pada tahun 1985 dengan berbagai alasan, dua perusahaan tersebut hengkang dari Indonesia,” kata Agus.

Baca juga: Tips Hindari Kejahatan SIM Swap dari Siber Polri

Hengkangnya dua perusahaan ini mengakibatkan Indonesia menjadi negara mayoritas pengimpor semikonduktor. Padahal pada masa ‘jayanya’, Indonesia pernah memenuhi permintaan chip global.

Dengan adanya krisis chip ini, Agus mengatakan betapa pentingnya untuk menyiapkan rantai pasok yang aman bagi tersedianya supply komponen chip di dalam negeri.

Menperin juga mengatakan bahwa pemerintah bertekad menciptakan iklim usaha yang kondusif, termasuk mendorong Indonesia sebagai negara tujuan investasi untuk membangun industri semikonduktor.

Keberadaan industri semikonduktor di Indonesia merupakan hal yang strategis. Ini disebabkan karena industri semikonduktor memiliki prospek penghasil dan pencipta lapangan kerja.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier mengatakan bahwa produk semikonduktor memegang peranan penting bagi Indonesia, khususnya dalam memproduksi komponen utama untuk produk-produk IoT, AI dan teknologi tinggi lainnya.

Baca juga: Krisis Chip, Bagaimana Nasib Ponsel Anyar Samsung di Indonesia?

Oleh karena itu, pengembangan industri semikonduktor dalam negeri juga perlu dilakukan untuk mengamankan rantai pasok produk industri, termasuk komponen chip agar sejalan dengan pendalaman struktur industri.

Sayangnya, pengembangan sektor tersebut bukanlah hal yang gampang. perlu waktu dan jumlah investasi yang cukup besar untuk menciptakan industri semikonduktor. Begitupun dengan tenaga kerja berkeahlian tinggi dan proses manufaktur dengan kualitas kontrol yang ketat.

“Pembangunan industri chip ini harus disiasati dengan upaya-upaya pengamanan pasokan chip di dalam negeri, selain menyiapkan tumbuhnya industri chip di dalam negeri,” ujar Agus.

Indonesia juga berkeinginan untuk ikut berpartisipasi dalam rantai nilai industri semikonduktor global melalui kerjasama dengan berbagai Mitra MultiNational Companies (MNCs) dan perusahaan startup di seluruh dunia.

Tak hanya itu, Indonesia juga ingin mengikuti jejak Taiwan dalam membangun industri semikonduktor yang berkontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi negaranya.

populerRelated Article