Label Musik Mulai Manfaatkan AI buat Lagu Bahasa Asing
Uzone.id – Universal Music Group resmi merilis versi bahasa Spanyol dari lagu ‘Rocking Around the Christmas Tree’ yang awalnya dinyanyikan oleh Brenda Lee. Menariknya, label rekaman terbesar di dunia ini menggunakan teknologi AI SoundLabs untuk menciptakan "Noche Buena y Navidad”—judul resmi dalam bahasa Spanyol.
Pemenang Grammy Latin, Aureo Baqueiro, pun ditunjuk menjadi produser utama untuk lagu ini. Dan, Brenda Lee sendiri sudah menyetujui jika lagunya diproduksi dalam bahasa Spanyol menggunakan AI. Ia mengungkapkan bahwa ia senang dan terkejut dengan hasil produksi "Noche Buena y Navidad”.“Sepanjang karier saya, saya membawakan dan merekam banyak lagu dalam berbagai bahasa, tetapi saya tidak pernah merekam 'Rockin' dalam bahasa Spanyol, yang sangat ingin saya lakukan. Meluncurkan ini sekarang sungguh luar biasa dan saya senang memperkenalkan lagu ini kepada penggemar dengan cara baru,” ungkap Brenda Lee, mengutip dalam Rolling Stone.
Gebrakan Universal Music Group kali ini cukup mengejutkan sebab AI masih menjadi topik yang sensitif dalam industri musik. Namun, tak dapat dipungkiri jika lagu ini merupakan salah satu rilisan musik AI paling sempurna hingga saat ini.
Untuk vokal, lagu ini dibuat menggunakan MicDrop milik SondLabs yang mampu mengubah suara menjadi suara atau instrumen lain dengan musik dan vokal latar yang dibuat menggunakan model vokal AI yang dinyanyikan oleh Leyla Hoyle yang merupakan anggota Country Music Hall of Fame.
Rilisnya "Noche Buena y Navidad”, atau lagu lain yang diproduksi menggunakan AI seperti "Where That Came From" by Randy Travis tetap saja masih menempatkan AI dalam topik rawan menciptakan kegaduhan di industri ini. Meski, baik dari sisi Brenda Lee dan Randy Travis sebagai musisi telah secara sadar menyetujui pemanfaatan AI untuk menciptakan karya baru.
Di sisi lain, ada kekhawatiran bahwa AI dapat menyebabkan pelanggaran hak cipta. Serta dapat menjadi jalan untuk membantu para pelaku kejahatan untuk mencuri puluhan juta dalam bentuk royalti dari artis.
Sebab, saat ini, label rekaman belum punya kredit yang jelas tentang sebuah lagu dari AI. Jadi, siapa penyanyi aslinya? Apakah para penyanyi latar yang suaranya dimodifikasi? Atau sang penyanyi yang suaranya digunakan sebagai referensi?
Dan, di bulan April kemarin, lebih dari 200 musisi termasuk Billie Eilish dan Nicki Minaj telah menandatangani surat terbuka yang mendesak pengembang AI, perusahaan teknologi, dan platform musik untuk berhenti menggunakan AI untuk melanggar dan merendahkan hak-hak seniman manusia.
Namun, pernyataan tersebut juga mengakui bahwa AI memiliki potensi yang sangat besar untuk memajukan kreativitas manusia jika digunakan secara bertanggung jawab, melansir dalam LA Times. Contohnya, seperti yang baru-baru ini dilakukan musisi Washed Out lewat video musik buatan AI untuk lagu terbaru mereka “The Hardest Part”.
Bagaimana menurut pendapatmu, Uzoners?