Home
/
Travel

Lembata Masuk Agenda "Tour de Flores 2017"

Lembata Masuk Agenda "Tour de Flores 2017"
Ririn Indriani23 December 2016
Bagikan :

Suara.com - Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata, akan menjadi bagian penting dalam agenda "Tour de Flores 2017" pada 9-14 Mei 2017 mulai dari Larantuka sampai Labuan Bajo sejauh sekitar 661,5 kilometer.

"Kami sudah menggelar Hari Nusantara pada 13 Desember 2016 dengan baik dan suskses. Kami sangat siap untuk ikut serta dalam Tour de Flores 2017," kata Penjabat Bupati Lembata Petrus Sinun Manuk di Jakarta, Kamis (22/12/2016).

Ia mengemukakan hal tersebut saat berlangsung Rapat Evaluasi Tour de Flores 2016 di Kementerian Pariwisata yang dipimpin oleh Deputi Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata Esty Reko Astuti.

Ketua Event Organizer dari Yayasan Alsemat Yustinus B Sola Kira mendukung langkah yang diambil Penjabat Bupati Lembata tersebut dan mengatakan akan menjadikan Lembata sebagai acara pembukaan (open seremony) dalam Tour de Flores 2017.

Langkah tersebut mendapat sikap pro dan kontra, karena para peserta Tour de Flores yang berasal dari 28 negara itu harus menggunakan kapal laut menuju Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur untuk seterusnya ke Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat.

Pihak Kementerian Pariwisata pada prinsipnya mendukung langkah tersebut, karena para peserta bisa dapat dihibur melalui tarian dan beraneka ragam kegiatan lainnya selama dalam pelayaran dari Lewoleba menuju Larantuka.

Jamaludin Mahmood dari Union Cycliste Internasionale (UCI) juga mendukung langkah Kementerian Pariwisata, karena baginya bukanlah sebuah persoalan yang harus diperdebatkan.

Ada banyak kritik dan saran terkait dengan pelaksanaan Tour de Flores 2016, terutama kesiapan tenaga medis serta masih kurangnya fasilitas penginapan bagi para peserta di masing-masing kabupaten.

Fasilitas hotel yang memadai hanya terdapat di Labuan Bajo, sedang mulai dari Larantuka (Kabupaten Flores Timur), Maumere (Kabupaten Sikka), Bajawa (Kabupaten Ngada), Mbay (Kabupaten Nagekeo), Borong (Kabupaten Manggarai Timur), dan Ruteng (Manggarai) masih minim.

"Tour de Flores 2016 menjadi bahan evaluasi bagi kami semua untuk meramunya menjadi lebih indah dan menawan untuk pelaksanaan Tour de Flores pada 2017," ujar Esty Reko Astuti.

Tour de Flores yang sudah dijadikan sebagai agenda pariwisata tahunan itu telah menjadi ajang untuk pembangunan infrastruktur di daratan Pulau Flores dan Lembata. (Antara)


 

Berita Terkait:

populerRelated Article