Home
/
Technology
LIPI: Tanaman Bambu Bisa Cegah Banjir Bandang dan Longsor
Chairul Akhmad23 November 2016
Bagikan :
Preview
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menilai bambu merupakan salah satu tanaman yang cocok untuk memperbaiki kondisi hulu dan sempadan sungai yang saat ini telah banyak mengalami kerusakan akibat banjir bandang dan tanah longsor. Jenis tanaman ini memiliki sifat perakaran yang serabut, sehingga mampu menstabilkan tanah dan mengurangi erosi.
Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, Enny Sudarmonowati, mengatakan, penanaman bambu di hulu dan sepanjang tepian sungai adalah langkah tepat daripada melakukan betonisasi. Sebab pembetonan dinilainya hanya menyetabilkan tanah secara kinetik dan sebenarnya tanah tetap tidak stabil, sehingga ketika air datang tanah di tepian sungai tidak mampu menahan erosi.
“Di sisi lain, betonisasi juga berdampak buruk pada sumber mata air di sekitar sungai. Mata air ini akan hilang,” ujar Enny di Graha Widya Graha LIPI, Jakarta, Rabu, 23 November 2016.
Menurut Enny, penanaman bambu mampu mencegah agar sumber mata air tidak hilang karena tanaman ini mampu mengonservasi air. Dalam jangka panjang, kelangsungan air pun dapat terjaga walau terjadi kemarau yang lama. “Batangnya itu bisa menghisap dan menampung air karena bersifat kapiler, sehingga air dapat dialirkan ke bawah dan menimbulkan mata air saat musim kemarau,” katanya.
Elizabeth A Widjaja, peneliti bambu dari Pusat Penelitian Biologi LIPI, mengatakan, penanaman bambu ini harus digalakan. Sebab, banyak manfaat yang bisa diambil untuk jangka pendek maupun panjang dalam mencegah bahaya banjir dan tanah longsor. Selain itu, bambu juga bernilai ekonomi untuk masyarakat setempat terutama bila ada pemberdayaan industrinya. “Bambu juga mampu menjaga kebersihan udara karena menghasilkan 30 persen oksigen lebih besar ketimbang pohon lainnya,” tuturnya.
Elizabeth menekankan, gerakan penanaman bambu ini dianggap perlu dan akan berhasil dengan baik bila mendapat dukungan dari pemerintah dan para stakeholder terkait. Menurutnya, selama ini langkah penanaman bambu belum mendapat kebijakan yang mendukung, bahkan keberadaan bambu malah dianggap masyarakat kurang perlu sehingga mereka cenderung menebangnya.
RICHARD ANDIKA | NS
Berita Terkait:
Sponsored
Review
Related Article