Mana yang Lebih Sehat: Telur Mentah Atau Telur Matang?
Hampir semua orang menyukai telur. Makanan yang berbentuk bulat ini merupakan salah satu sumber protein yang baik bagi tubuh. Selain protein, nutrisi penting lain juga terkandung dalam telur, seperti kolin, vitamin A, folat, asam lemak omega-3, dan masih banyak lagi.
Anda mungkin mempunyai kebiasaan sendiri dalam mengonsumsi telur. Ada yang suka mengonsumsi telur mentah, setengah matang, direbus, digoreng ceplok, maupun di dadar. Namun, antara telur mentah dan telur matang, mana yang lebih baik?Perbandingan nutrisi antara telur mentah dan telur matang
Telur mempunyai sejumlah nutrisi tertentu, yang hampir sama jumlahnya bagaimanapun cara Anda memasaknya (dengan catatan tanpa ditambahkan bahan lain saat memasaknya). Namun, jika Anda memasak telur tersebut dengan tambahan bahan lain, tentu nutrisi telur bisa berubah.
Misalnya, telur dimasak dengan cara digoreng dengan minyak, tentu kandungan lemak dalam telur tersebut bisa bertambah dari minyak goreng yang dipakai. Telur menyerap minyak saat digoreng. Jumlah minyak yang Anda gunakan saat menggoreng telur memengaruhi kalori yang ada dalam telur goreng. Jadi, telur mentah memiliki kalori yang lebih rendah dibandingkan dengan telur goreng.
Menurut U. S Department of Agriculture, telur goreng biasanya mengandung kalori sebanyak 90 kalori dan lemak sebanyak 6,8 gram. Sedangkan, telur mentah umumnya mengandung 72 kalori dan 4,8 gram lemak.
Selain kandungan lemak, nutrisi lain yang terkandung dalam telur mentah dan telur matang umumnya hampir sama. Telur dalam ukuran yang cukup besar umumnya mengandung 6,3 gram protein dan sekitar 60% protein tersebut terdapat dalam bagian telur warna putih. Sedangkan, kandungan lemak dalam telur adalah sekitar 5 gram, terdiri dari 1,6 gram lemak jenuh dan 210 mg kolesterol. Sekitar 90% lemak tersebut berada dalam kuning telur.
Namun, penyerapan nutrisi antara telur mentah dan matang dalam tubuh tampaknya agak berbeda. Nutrisi (terutama protein) dalam telur yang sudah dimasak lebih mudah diserap tubuh dibandingkan dengan nutrisi dalam telur mentah. Hal ini karena pemasakan telur mengubah struktur protein dalam telur. Sehingga, telur yang sudah dimasak mempunyai struktur protein yang lebih mudah dicerna dan diserap tubuh. Jadi, walaupun jumlah protein dalam telur mentah dan matang sama, tapi tubuh lebih mampu memanfaatkan protein dari telur matang.
Di sisi lain, pemasakan juga dapat mengurangi kandungan nutrisi dalam telur yang mudah hilang karena pemanasan. Beberapa nutrisi tersebut adalah vitamin A, vitamin B5, fosfor, dan kalium.
Telur mentah dan telur matang, mana yang lebih aman dikonsumsi?
Keamanan antara telur mentah dan telur matang tentu berbeda. Telur mentah, walaupun kelihatannya dalam kondisi baik, tapi mungkin saja telur tersebut membawa bakteri Salmonella yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Bakteri ini dapat ditemukan dalam kulit telur maupun di dalam telur.
Oleh karena itu, Anda perlu memasak telur untuk membunuh kemungkinan bakteri yang ada dalam telur. Sebaiknya masak telur sampai benar-benar matang (bukan setengah matang), sehingga bakteri yang mungkin ada dalam telur benar-benar mati.
Gejala keracunan makanan antara lain kram perut, diare, mual, demam, dan sakit kepala. Gejala ini bisa muncul 6-48 jam setelah Anda makan makanan yang menyebabkan keracunan dan bisa berlangsung selama 3-7 hari.