Mata Uang Kripto Dipakai Cuci Uang, China Tahan 1000-an Orang
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)
Uzone.id - Bulan lalu, China menyatakan akan mengambil tindakan keras terhadap penambangan atau mining bitcoin dan aktivitas perdagangan dalam upaya untuk menangkis risiko finansial.Tiga badan industri China, yakni National Internet Finance Association of China, China Banking Association, dan Payment and Clearing Association of China, bahkan telah memperketat pelarangan bank dan perusahaan pembayaran yang menyediakan layanan terkait mata uang kripto.
Baca juga: Bitcoin jadi Alat Pembayaran Sah di El Salvador
Seperti dikutip Uzone.id dari Gizmo China kini, polisi China juga telah menangkap lebih dari 1000 orang yang diduga menggunakan mata uang kripto untuk cuci uang dari scam telepon dan internet.
Kementerian Keamanan Publik China mengatakan polisi menangkap lebih dari 170 kelompok kriminal yang terlibat dalam pengunaan mata uang kripto untuk cuci uang.
Ini adalah putaran kelima dari tindakan keras pemerintah setempat terhadap kegiatan pencucian uang yang terkait dengan scam di China. Upaya ini dijuluki dengan istilah ‘Operation Card Breaking’.
Baca juga: Pria 29 Tahun Ingin Ubah Pulau Ini Jadi "Surga" untuk Komunitas Bitcoin
Sejauh ini, dalam upaya ‘Operation Card Breaking’, polisi China telah menangkap lebih dari 311.000 orang dan melenyapkan 15.000 organisasi kriminal.
Penjahat di bidang telekomunikasi cenderung menggunakan kartu SIM curian atau palsu dan membobol rekening bank untuk mencuci uangnya melalui sistem perbankan tradisional.
Hal ini menjadi lebih sulit, sejak kepolisian China memperketat pengawasan terhadap bank dan black market. Menurut pernyataan resmi kementerian para pelaku cuci uang menagih komisi 1,5 – 5 persen kepada target untuk mengonversikan mata uang virtual melalui bursa kripto secara ilegal.