Melawan Seksisme di Dunia Komik
Seksisme sudah jadi candu komersial yang sudah semestinya dihilangkan.
Pada Desember 1991, Marvel merilis komik The Sensational She-Hulk dalam cover yang kontroversial. Dia ditampilkan dengan pose menggoda, memakai G-string, dengan lekuk tubuh yang menonjol.Representasi visual semacam itu merupakan seksisme yang sebetulnya sudah sangat sering dilakukan para produsen komik untuk mendongkrak penjualan. Bukan cuma Marvel, saingan abadinya, DC Comic, juga rutin melakukannya.
"Penggambaran superhero pada saat ini (yang sering dibumbui seksisme) muncul karena siklus setan. Perusahaan menetapkan target pasar tertentu dan kemudian menggunakan demografi itu (seksisme) sebagai alasan untuk melanjutkan proses pembuatan konten yang sama-sama bermasalah," kata seniman asal India, Shreya Arora.
Siklus setan semacam itulah yang hendak dilawan oleh Arora. Perancang grafis berusia 21 tahun itu membuat cover-cover komik parodi untuk menyentil para produsen. Dia berharap, para penerbit buku sadar bahwa pasar komik tidak eksklusif.
"Cara menggambarkan pahlawan wanita tidak pernah diterapkan kepada tokoh pria," sindirnya dilansir BBC International (18/8/2018). Memang sepatutnya seksisme dihapuskan dari dunia komik, sebab pembacanya mencakup usia anak-anak.