Memahami Arti Masa Jendela HIV yang Kerap Disalahartikan
Saat terjangkit virus HIV, tubuh tidak langsung merespon dengan memunculkan gejala HIV begitu saja. Ada rentang waktu tertentu yang dibutuhkan oleh virus HIV hingga akhirnya merangsang pembentukan antibodi dalam darah dan mulai menginfeksi tubuh. Periode tersebut dikenal sebagai masa jendela. Lantas, apa itu masa jendela HIV dan berapa lama periode ini berlangsung? Berikut penjelasan lengkapnya.
Apa itu masa jendela HIV?
Masa jendela HIV adalah rentang waktu yang dibutuhkan oleh virus HIV dari awal penularan sampai munculnya antibodi tubuh yang dapat dideteksi oleh tes HIV tertentu. Biasanya, masa jendela HIV berlangsung selama 10 hari hingga 3 bulan. Namun hal ini sebenarnya tergantung pada kondisi ketahanan tubuh masing-masing orang dan jenis tes HIV yang ditempuh.Saat virus HIV mulai masuk ke dalam darah, tubuh tidak akan langsung terinfeksi. Melainkan, virus akan berkembang dengan perlahan. Nah, saat sistem kekebalan Anda tahu jika ada virus yang berbahaya masuk, secara alami tubuh akan mengeluarkan antibodi yang diandalkan untuk menyerang HIV.
Namun memang antibodi itu tidak akan langsung dihasilkan tubuh saat virus HIV masuk. Ini sebabnya, terkadang tes HIV pertama memberikan hasil negatif, walaupun sebenarnya Anda sudah terinfeksi dan positif menderita HIV.
Bila hasil tes HIV negatif, maka sebaiknya lakukan tes HIV ulang tiga bulan selanjutnya untuk memastikan kembali apakah Anda terinfeksi HIV atau tidak. Pasalnya, seseorang yang sedang dalam masa jendela HIV bahkan dapat menularkan virus kepada orang lain di sekitarnya meskipun tes awal menunjukkan hasil tes negatif.
Bila Anda merasa terpapar HIV setelah melakukan hal-hal berisiko misalnya berhubungan seks tanpa kondom atau bersinggungan dengan jarum suntik atau darah orang yang mengidap HIV, maka Anda harus segera meminta tim konselor atau dokter untuk memberikan PEP (profilaksis pasca paparan).
PEP harus dilakukan sesegera mungkin, setidaknya 72 jam dari kemungkinan paparan untuk mendeteksi dini kemungkinan terpapar virus HIV.
Lama masa jendela HIV menurut tes yang dilakukan
Masa jendela pada setiap orang tergantung pada jenis tes HIV yang Anda jalani. Berikut adalah penjelasan lengkap lama periode jendela pada masing-masing tes HIV tersebut:
1. Tes antibodi cepat (rapid antibody test)
Tes antibodi memberikan hasil positif secara cepat berdasarkan tingkat antibodi tubuh terhadap HIV, bukan berdasarkan virus HIV itu sendiri. Tubuh Anda membutuhkan waktu selama tiga bulan untuk menghasilkan antibodi HIV yang dapat dideteksi oleh tes ini. Sekitar 98 persen orang memiliki antibodi yang cukup untuk menghasilkan tes HIV positif dalam periode jendela tersebut.
2. Tes kombinasi antigen
Tes kombinasi atau tes generasi keempat dilakukan untuk mendeteksi antibodi atau antigen HIV jenis p24. Antigen p24 dapat lebih awal terdeteksi daripada antibodi HIV. Masa jendela pada tes kombinasi cenderung lebih cepat daripada jenis tes HIV lainnya, yaitu:
- 12 sampai 26 hari setelah infeksi HIV, tes kombinasi dapat mendeteksi antigen p24 dalam tubuh.
- 20 sampai 45 hari setelah infeksi HIV, tes kombinasi dapat mendeteksi antibodi HIV.
3. Tes RNA
Tes RNA menunjukkan hasil positif berdasarkan keberadaan virus HIV. Tes ini dapat mendeteksi virus HIV sekitar 10 sampai 14 hari sejak awal infeksi virus HIV dalam tubuh. Dibandingkan tes antibodi, tes RNA cenderung lebih mahal sehingga tidak semua layanan kesehatan menyediakan tes RNA.
4. Tes PCR (polymerase chain reaction)
Tes PCR digunakan untuk mengukur viral load dan mendeteksi virus HIV dalam tubuh. Tes ini biasanya digunakan untuk menguji HIV pada bayi yang lahir dari ibu yang positif HIV. Masa jendela yang dibutuhkan pada tes PCR adalah 2 sampai 3 minggu sejak awal infeksi HIV.
The post Memahami Arti Masa Jendela HIV yang Kerap Disalahartikan appeared first on Hello Sehat.