Mengenal Ecologee, Logee Port: One Stop Service Pengangkutan Peti Kemas di Pelabuhan
-
Foto: Halaman depan Ecologee Web Service (Uzone.id/Sarie)
Uzone.id - Jumlah laju peti kemas di pelabuhan Indonesia diprediksi akan naik 8 sampai 10 persen di tahun 2021 ini. Sepanjang tahun 2020 lalu, throughput kontainer nasional mencapai kurang lebih 10 juta TEUs terbagi ke dalam 4 Pelabuhan Nasional Indonesia.Menurut data riset, jumlah arus (throughput) kontainer nasional terbesar, yakni sebesar 6,36 Juta Twenty Equivalent Units (TEUs) melalui Terminal di Pelindo II, yang mayoritas ada di Pelabuhan Tanjung Priok. Besarnya throughput tersebut membutuhkan jumlah armada yang cukup besar untuk mengimbangi pengangkutan kontainer dimaksud.
Sudah bukan rahasia lagi jika teknologi mampu membuat semua proses menjadi lebih cepat dan mudah, efisien ditambah pelayanan akan menjadi lebih transparan dan lebih baik. Oleh sebab itu, PT Telkom Indonesia, sebagai BUMN teknologi terbesar di tanah air, memiliki tanggung jawab untuk mendigitalisasi segala industri, termasuk transportasi logistik. Melalui Logee Trans, Telkom mengembangkan Ecologee, Logee Port.
Baca juga: Agile Method Business Development Digital Platform Logistic Transportation Logee Trans
"Kami mengembangkan Ecologee, bagian dari Logee Trans, hadir menjadi Anchor untuk menjawab kebutuhan market akan digitalisasi pencarian truk dan proses pengiriman kontainer hingga pendanaan. Proses digitalisasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mendorong terjadinya peningkatan produktivitas, efisiensi, dan efektivitas dalam industri pengiriman barang," ujar Dumoli HM Sirait, Head of Logee Trans.
Dikatakan Dumoli, Ecologee diharapkan menjadi platform yang unggul dalam pencarian armada dan mendapatkan order pengangkutan kontainer dalam ekosistem logistik di Indonesia secara cepat, mudah, transparan dan ringkas. Platform ini mengedepankan netral dan aman bagi pemilik barang dan pemilik armada dalam bertransaksi.
Pengembangan platform ini untuk mengatasi kendala yang kerap dihadapi para PPJK saat mengurus kontainer di pelabuhan. Proses pengeluaran kontainer, generate gatepass, terintegrasi dengan pencarian armada, pelaporan serta paperless. Ecologee juga diharapkan mempermudah kerja petugas operator yang tak perlu lagi mendatangi terminal peti kemas karena platform ini memberikan one stop service untuk pengurusan kontainer impor dan ekspor hingga pencarian truk.
"Jika dulu proses pemantauan dilakukan secara manual melalui telepon atau pesan singkat yang memakan waktu dan merepotkan, Ecologee mengubahnya. Di platform ini bisa melacak dan mencari lokasi sopir secara real-time. Monitoring transaksi dan laporan harian, mingguan, bulanan juga terpusat karena ada dashboard yang bisa digunakan. Laporan transaksi juga bisa difilter, diunduh dalam format excel maupun PDF," jelas Dumoli.
Fitur Ecologee Web
Ada dua platform terintegrasi yang bisa digunakan. Ecologee Web yang terintegrasi dengan aplikasi Logee Trans lainnya yaitu, Logee Trucker App dan Logee Driver App. Logee Trucker dan Driver App yang sudah hadir lebih dahulu, yang saat ini sudah banyak digunakan oleh pemilik truk yang bekerja sama dan pemilik barang pengiriman domestik. Sedangkan bagi pemilik barang yang ingin mengurus logistiknya dari peti kemas ke truk untuk diangkut dari pelabuhan ke tujuan akhir, bisa menggunakan Ecologee Web.
Baca juga: Logee Trans, Platform Transportasi Digital Logistik 4.0
Fitur yang ada di dalam Ecologee Web sangat lengkap. Tidak heran jika disebut sebagai one stop service untuk PPJK dalam berurusan dengan pihak pelabuhan dan peti kemas. Ada dashboard info pengiriman, info container, pengurusan kontainer impor dan ekspor, mengurus gate pass/tyla yang telah expired untuk dapat dilakukan perpanjangan, melakukan pembayaran pengiriman dengan mudah yang telah terintegrasi dengan Payment Gateway, menyediakan Digital Gate Pass yang integrasi dengan aplikasi Logee Driver, Surat Jalan digital, dan Invoice generate by system. Tidak lupa, ada sistem tracking sopir untuk mengetahui posisi pengiriman secara real-time melalui GPS.
Payment System Ecologee
Untuk pembayaran pun, Ecologee memberikan beberapa opsi yakni non-financing dan digital financing. Non-financing berarti kesepakatan internal B2B. Artinya, Ecologee digunakan sebagai aplikasi pemesanan armada dan pengiriman muatan sedangkan proses pembayaran dan penagihan dilaksanakan oleh masing-masing pemilik barang dan pemilik truk. Selain itu juga ada digital Financing, Logee Trans telah bekerjasama dengan Supply Chain Financing yang dapat memberikan pendanaan bagi para pemilik truk untuk dapat bertransaksi di produk Logee Trans, termasuk dalam Ecologee.
"Dengan Ecologee, proses digitalisasi pencarian armada pengangkutan barang pun dilakukan sampai selesai pembayaran. Kami juga memberikan kepastian armada, dan tentunya transparansi melalui dashboard yang terintegrasi. Sesuai dengan keinginan banyak pihak dalam proses logistik transportasi di era sekarang, mudah, ringkas, murah, dan transparan. Tentunya ini akan membuat industri transportasi logistik di Indonesia menjadi lebih baik, kami mengajak Anda pelaku logistik pengangkutan kontainer untuk bergabung di Ecologee," tutup Dumoli.
Segera daftarkan perusahaan Anda di www.ecologee.id atau whatsapp 08119744000.