Mengenal Teknologi Alzheimer’s Intelligence dari Lenovo
Gambar: Lenovo
Uzone.id – Lenovo and Innovations in Dementia luncurkan Avatar AI Fotorealis pertama untuk penderita Alzheimer's dan demensia pada 15 Oktober 2024 kemarin. Lewat perhelatan Lenovo Tech World, Alzheimer’s Intelligence resmi diperkenalkan kepada publik.
Demensia sendiri merupakan penyakit degeneratif yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif seperti daya ingat, bahasa, dan kemampuan berpikir. Biasanya, demensia menyerang lansia usia 65 tahun ke atas. Sedangkan Alzheimer's adalah penyakit yang mengganggu kinerja sel otak sehingga membuat pengguna mengalami penurunan daya ingat dan berbicara.Alzheimer’s Intelligence merupakan sebuah avatar 3D fotorealistis dengan AI khusus yang didasarkan pada pengalaman hidup orang yang menderita demensia dan alzheimer. Proyek pembuktian konsep ini memberikan akses selama 24 jam per hari kepada orang dan keluarga yang menghadapi diagnosis demensia.
“Kemajuan AI dalam inisiatif ‘Alzheimer’s Intelligence’ dari Lenovo menunjukkan bagaimana teknologi dapat meningkatkan interaksi manusia, menawarkan alat yang berharga untuk mendukung individu yang hidup dengan demensia, baik saat ini maupun di masa depan,” ungkap Dr. David Llewellyn, Profesor Epidemiologi Klinis dan Kesehatan Digital di Universitas Exeter.
Nantinya, pengguna dapat berbicara dengan avatar 3D yang akan menawarkan nasihat yang dipersonalisasi, mengutamakan akurasi, privasi, dan empati. Teknologi ini hadir dengan menggabungkan pengalaman langsung dan saran dari ratusan orang yang telah hidup dengan demensia dan alzheimer.
Hanya perlu satu kali klik, seseorang yang didiagnosis dengan demensia akan mendapat sumber daya dan bantuan percakapan secara langsung. “Dengan kemajuan AI yang pesat, kita harus memanfaatkan teknologi ini dengan bijak dan bertanggung jawab untuk komunitas yang mungkin terabaikan oleh inovasi teknologi. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menghadirkan Smarter AI for All,” ujar Doug Fisher, Chief Security and AI Officer di Lenovo dalam siaran pers yang diterima.
Bagaimana Alzheimer’s Intelligence bekerja?
Avatar 3D tersebut diciptakan dari gabungan gambar 10 orang yang hidup dengan demensia dan Alzheimer. Dari pose awal setiap gambar, AI generatif mengekstrapolasi wajah untuk ribuan ekspresi dan sudut lain yang terinspirasi oleh subjek. Data tersebut kemudian digabungkan untuk menciptakan avatar AI bernama “Liv” yang memadukan data dengan wajah seorang aktor yang difilmkan untuk menghasilkan gambar.
Kumpulan data model bahasa besar (LLM) berisi saran yang dapat diberikan Liv dibuat menggunakan data yang berasal langsung dari pengalaman orang-orang yang hidup dengan demensia, termasuk entri dari proyek Dementia Diaries milik Innovations in Dementia dan wawancara panel yang mendalam.
Setiap kali pengguna mengajukan pertanyaan (melalui Speech-to-text), LLM meminta dataset untuk memberikan jawaban berbasis teks atas pertanyaan pengguna, yang diungkapkan menggunakan bahasa "persona" yang dibuat untuk Liv, dan berdasarkan basis pengetahuan yang dibangun untuk Liv. Balasan kemudian disuarakan menggunakan synth vokal yang dibuat untuk proyek tersebut.
Di sisi lain, Analisis sentimen digunakan untuk menganalisis perasaan yang mendasari balasan, yang tercermin dalam ekspresi wajah AI saat berbicara. Terakhir, AI visual 4k real-time digunakan untuk memungkinkan ucapan yang dihasilkan oleh synth vokal tampak diucapkan secara real-time.
Kehadiran Alzheimer’s Intelligence akan memungkinkan orang yang baru saja didiagnosis menderita demensia untuk mengajukan pertanyaan yang hanya dapat dijawab oleh orang yang pernah hidup dengan penyakit tersebut, termasuk memahami tantangan sehari-hari, mendiskusikan penyakit tersebut dengan keluarga, dan mengeksplorasi hobi baru.
Saat ini, Alzheimer’s Intelligence sedang diuji oleh orang-orang dengan demensia di lingkungan yang terkontrol dengan tujuan untuk memperluas aksesnya di masa depan. Kehadiran proyek ini telah menawarkan cara baru untuk mengakses wawasan yang bersumber dari data berdasarkan orang-orang nyata yang hidup dengan demensia dan Alzheimer.
Meskipun informasinya sangat luas, tim pengembangan sangat berhati-hati dalam menerapkan batasan yang jelas pada AI dan memastikan avatar tidak memberikan saran medis. Ini termasuk bekerja sama dengan Dr. Llewellyn dan Innovations in Dementia yang keduanya memberi saran dan konsultasi pada pembuatan dan pengujian avatar.
Pelatihan dan pengujian proyek tersebut dirancang dan diwujudkan dengan perangkat, layanan, perangkat lunak, server, dan solusi cloud Lenovo. Ini adalah pertama kalinya solusi Lenovo yang siap dengan AI disatukan untuk mengembangkan avatar semacam ini. Perangkat dan solusi tersebut meliputi:
- Kaleida, mitra teknologi Lenovo yang memimpin pengembangan avatar dan AI di baliknya, memanfaatkan layanan profesional AI Lenovo untuk mendukung proses dan keamanan.
- ThinkStation P7 server, ThinkPad T14s Gen 6, dan laptop ThinkPad X1 Carbon Gen 12 AIPC, serta monitor Lenovo Legion dan ThinkVision, dan aksesori lainnya.
Innovations in Dementia menyatakan bahwa sekitar 20% orang yang datang kepada mereka berusia di bawah 65 tahun dan mungkin hidup dengan kondisi ini selama bertahun-tahun. Lembaga swadaya masyarakat ini mempromosikan pandangan positif tetapi realistis tentang demensia. Meskipun kondisi ini mengubah hidup, hal itu tidak harus mengakhiri hidup. Bagaimana menurut kamu?