Mengenal Tiga Tipe Lubang Hitam di Galaksi Bima Sakti
Kemunculan foto lubang hitam pertama yang dirilis tim astronom mencuri perhatian banyak orang di seluruh dunia. Lubang hitam yang merupakan objek dengan kepadatan ekstrem dengan daya gravitasi yang sangat kuat sehingga cahaya tidak bisa lepas dari genggaman jika berada cukup dekat.
Diketahui lubang hitam di sistem tata surya ada tiga tipe yaitu stellar black holes, supermassive black holes, dan intermediate black hole.
Stellar black holes diketahui memiliki ukuran yang kecil, namun mematikan. Lubang hitam ini terbentuk dari runtuhan bintang yang relatif kecil namun sangat padat, dengan massa sekitar tiga kali massa matahari.
Stellar black holes memakan debu dan gas dari galaksi di sekitarnya.
Massa supermassive black holes tergolong berat karena awan gas besar dan runtuhnya gugusan bintang yang jatuh bersamaan.
Dilansir Space, intermediate black holes terbentuk dari gugusan bintang yang bertabrakan dalam suatu reaksi berantai. Di tahun 2014, lubang hitam ini ditemukan oleh astronom dengan massa menengah di lengah galaksi spiral.
Disamping tiga tersebut, studi yang dilakukan oleh Nature pada 2012 mengungkap ada sejumlah lubang hitam yang hingga kini cukup dikenal. Mulai dari Cygnus X-1, Sagittarius A, M87, dan Centaurus A.
Objek pertama yang disebut sebagai lubang hitam yakni Cygnus X-1 yang terletak di sekitar 6.500 tahun cahaya. Lubang hitam ini merupakan sebuah sistem biner yang berisi variabel bintang super biru dan X-Ray.
Sagittarius A disebut sebagai salah satu tipe lubang hitam supermasif di jantung galaksi Bima Sakti. Sagittarius A mengarah ke rasi bintang Sagitarius dan berisi massa sekitar 4 juta matahari.
Galaksi M87 berbentuk elips dengan massa 3,5 miliar tahun yang dikelilingi oleh piringan dari bahan super panas. Terakhir, Centaurus A yang berada di konstelasi Centaurus. Jantung lubang hitam ini berisi 55 juta massa matari dengan dua jet material yang mengalir jauh dari galaksi.