Home
/
Travel

Mengenal Tradisi Mancing Snap Mor di Biak

Mengenal Tradisi Mancing Snap Mor di Biak

Birgitta Ajeng03 July 2019
Bagikan :
  1. (Dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata)

Uzone.id - Kamu pernah mendengar soal tradisi memancing Snap Mor? Ya, ini adalah memancing khas yang memanfaatkan surutnya air laut di  Kabupaten Biak, Numfor, Papua.

Menurut siaran pers dari Kementerian Pariwisata, Budayawan Biak Mikaron Sumbre mengatakan, tradisi memancing ini sudah dilakukan sejak dahulu.

Baca juga: Kenapa Jendela Harus Terbuka Saat Pesawat Lepas Landas dan Mendarat?

“Tradisi ini penuh makna, setiap peserta yang ingin memancing harus melewati beberapa ritual terlebih dahulu. Gunanya untuk menyucikan diri agar hasil pancingan membawa keberkahan bagi masyarakat di Biak,” katanya.

Kemudian, dari sisi alat yang digunakan, awalnya masyarakat memancing menggunakan kayu yang dibuat menjadi runcing.

Preview
(Dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata)

Sejak kehadiran penjajah Belanda dan Jepang, digunakan besi putih pada bagian ujungnya yang berfungsi untuk menangkap ikan.

"Jika tombak berukuran besar maka jumlah besi putihnya sebanyak delapan buah. Jika berukuran kecil maka cukup enam buah saja. Besi putih tidak mudah berkarat ketika masuk ke dalam air laut," kata Mikaron.

Seusai melakukan ritual, masyarakat Kabupaten Biak berbondong-bondong berlari menuju air laut untuk menangkap ikan.

Baca juga: Icip Nasi Merah di Kemang, Enak, Murah dan Bergizi

"Ikan yang ada di sini kebanyakan adalah ikan karang seperti ikan kerapu dan ikan kakap merah maupun kakap putih, ada juga ikan kapas khas Biak," ujar Mikaron.

Sementara itu Sekda Biak Markus Mansnebra mengatakan, "Tradisi memancing ini selalu dilakukan pada bulan Juli, terlebih air laut dalam kondisi surut sehingga tradisi ini bisa dilakukan oleh masyarakat maupun wisatawan yang ingin mencoba menangkap ikan."

populerRelated Article