Mengerikan, Balita Terjepit Eskalator di Pusat Grosir Surabaya
Petugas gabungan dari Palang Merah Indonesia (PMI), pemadam kebakaran dan kepolisian berhasil mengevakuasi seorang anak di bawah lima tahun (balita) yang terjepit tangga jalan atau eskalator di Pusat Grosir Surabaya (PGS), Jalan Raya Dupak Surabaya.
"Sekarang korban sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soetomo Surabaya," ujar Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Bubutan Surabaya Komisaris Polisi Dies Ferraningtias saat dikonfirmasi di Surabaya, Minggu petang.Dia menjelaskan, korban bernama Evelin, usia 3 tahun, warga Jalan Wisma Tengger Surabaya, terjepit eskalator saat bersama ibu dan neneknya turun dari lantai 2 menuju ke lantai 1 PGS.
"Kejadiannya sekitar pukul 15.30 WIB tadi sore," katanya.
Informasi yang dihimpun polisi dari sejumlah saksi menyebut kondisi eskalator waktu itu dipenuhi oleh pengunjung PGS.
"Korban terjatuh karena pengunjung yang berada di atas eskalator penuh dan berdesakdesakan," ujarnya.
Gadis kecil itu pun terdorong oleh desakan pengunjung dan terjatuh sampai ke ujung bawah eskalator. Tiga jari di tangan kanannya terjepit ruas eskalator hingga mengalami luka yang cukup serius.
Karin, seorang pedagang di PGS lantai 1 yang lapaknya tepat berada di depan eskalator tersebut, menyaksikan kepanikan pengunjung saat balita ini mengerang kesakitan akibat tiga jarinya terjepit.
"Karena eskalatornya tidak langsung otomatis berhenti. Butuh waktu hingga beberapa detik dan mungkin sekitar satu menit atau lebih sampai akhirnya eskalator benar-benar berhenti," ujarnya.
Menurut dia, Anita (32), ibu korban, sempat terlihat mencoba menyelamatkan putri kecilnya dengan menarik paksa tiga jari yang terjepit di ruas eskalator yang paling bawah itu.
"Gak tahu jarinya putus atau tidak, saya tidak berani melihat proses evakuasinya karena tidak tega," katanya.
Namun Ferra memastikan, kendati lukanya cukup serius, tiga jari korban tidak putus. "Beberapa petugas kami masih mendampingi korban yang saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soetomo," ujarnya. [Antara]