Home
/
Automotive

Mengintip Teknologi Masa Depan Nissan

Mengintip Teknologi Masa Depan Nissan

TEMPO.CO08 January 2017
Bagikan :

Nissan Motor Corporation (NMC) mengumumkan beberapa teknologi masa depan dan paket kerjasama yang menjadi bagian dari blueprint Nissan Intelligent Mobility. Pengumuman ini disampaikan Chief Executive Officer NMI Carlos Ghosn di Consumer Electronics Show (CES) 2017 yang berlangsung di Las Vegas, Amerika Serikat, 5 Januari 2017.

Blueprint atau misi Nissan Intelligent Mobility tersebut adalah untuk mengubah tentang bagaimana sebuah mobil dikemudikan, ditenagai, dan diintegrasikan ke dalam kehidupan masyarakat secara luas.

Baca: Nissan Motor Akuisisi Mitsubishi Motor Company

Dikutip dari laman nissan.co.id, teknologi dalam Nissan Intelligent Mobility akan mempercepat hadirnya masa depan yang sesuai dengan tujuan Nissan, yaitu minim emisi dan kecelakaan (Zero-Emission, Zero-Fatality).”Sejak awal, Nissan bekerja untuk mengembangkan teknologi yang tepat untuk memenuhi seluruh spektrum model kendaraan kami dan nantinya dapat dinikmati oleh sebanyak mungkin kalangan,” kata Ghosn.

“Hal ini membutuhkan lebih dari sekedar inovasi, melainkan kecerdikan. Inilah yang hendak kami hadirkan melalui Nissan Intelligent Mobility.”

Simak: Bos Nissan Sebut Dampak Akuisisi Mitsubishi untuk Indonesia

Ghosn memaparkan lima hal utama terkait visi tersebut. Pertama adalah terobosan teknologi yang disebut Seamless Autonomous Mobility (SAM). Teknologi ini diklaim dikembangkan dari teknologi badan antariksa Amerika Serikat, NASA. SAM bekerja melalui teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang ada pada kendaraan. Nantinya dengan dukungan manusia, teknologi ini memungkinkan kendaraan swakemudi membuat keputusan dalam situasi tak terduga dan membangun ingatan dan pengetahuan dalam kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) kendaraan. Teknologi ini memiliki potensi besar untuk mempercepat tibanya masa di mana jutaan kendaraan swakemudi dapat saling mendukung dengan manusia yang mengemudikannya.

Baca: Aliansi Nissan-Mitsubishi Belum Ada Kesepakatan

Kedua adalah Uji coba kendaraan swakemudi untuk keperluan komersial di Jepang. Nissan bekerja sama dengan DeNA – perusahaan internet terkemuka Jepang, akan memulai uji coba pertama pada tahun ini di beberapa lokasi terpilih di Jepang, dengan fokus pada pengembangan teknologi. Ghosn mengatakan uji coba ini akan membawa strategi swakemudi Nissan selangkah lebih maju. Nantinya pada 2020, Nissan dan DeNA akan memperluas ruang lingkup uji coba ke daerah metropolitan Tokyo.

Ketiga, peluncuran generasi terbaru Nissan Leaf yang dilengkapi teknologi ProPILOT dalam waktu dekat. Nissan Leaf dengan ProPILOT akan mampu dijalankan secara swakemudi di jalan satu lajur di jalan tol. Nissan Leaf generasi baru dirancang berdasarkan kecakapan Nissan membuat kendaraan listrik, di mana Nissan telah memasarkan lebih dari 250 ribu unit Nissan Leaf di seluruh dunia sejak 2010. Ghosn mengatakan bahwa Nissan Leaf generasi baru akan hadir dalam waktu dekat dan merupakan pengejawantahan dari Nissan Intelligent Power.

Simak: Nissan Targetkan Kuasai 5 Persen Pasar India

Keempat adalah Aliansi Renault-Nissan akan melanjutkan kerjasama dengan Microsoft untuk mengembangkan teknologi yang lebih maju bagi terciptanya kendaraan yang saling terhubung (connected car). Ghosn menjelaskan bahwa kendaraan yang saling terkoneksi, baik dengan sesama kendaraan lain ataupun dengan ekosistem di sekelilingnya, merupakan implementasi dari Nissan Intelligent Driving dan Nissan Intelligent Integration. Saat tampil sebagai pembicara, ditunjukkan pula bagaimana teknologi asisten pribadi yang dibangun Microsoft, Cortana, dapat membantu berkendara semakin mulus dan efisien. Cortana merupakan salah satu teknologi hasil pengembangan bersama antara Aliansi Renault-Nissan dengan Microsoft.

Kelima adalah kemitraan baru Nissan dengan ‘100 Resilient Cities’. Ghosn mengumumkan kemitraan baru dengan 100 Resilient Cities – dipelopori oleh The Rockefeller Foundation (100RC). 100RC adalah organisasi nirlaba global yang bekerja membantu kota-kota di dunia dalam membangun ketahanan untuk hadapi tantangan fisik, sosial dan ekonomi. Nissan dan 100RC akan membantu kota-kota di dunia meletakkan dasar untuk memungkinkan kendaraan swakemudi, kendaraan listrik dan layanan baru pendukung mobilitas, diterapkan di masa depan. Nissan merupakan mitra otomotif pertama 100RC.

Baca: 2016, Mobil Mewah Nissan Infiniti Terjual 230 Ribu Unit.

“Kami mengundang berbagai pihak untuk bergabung dengan kami, baik dari perusahaan teknologi, hingga perdagangan elektronik, maupun perusahaan berbagi mobil berbasis aplikasi dan para wirausaha sosial untuk dapat membantu kami menguji serta mengembangkan kendaraan dan layanan baru, kemudian memastikan semua orang memiliki akses ke teknologi dan layanan terbaru yang membawa nilai berarti bagi kehidupan mereka,” ujar Ghosn.

Di Indonesia, PT Nissan Motor Indonesia (NMI) sudah mensosialisasikan visi Nissan Intelligent Mobility dalam bentuk workshop di Bandung, awal Desember lalu. Ketika itu, Presiden  Direktur Nissan Motor Indonesia Antonio “Toti” Zara menjelaskan, visi Nissan  Intelligent Mobility  merupakan panduan global Nissan dalam menghadirkan berbagai inovasi teknologi untuk masa depan yang lebih aman dan berkelanjutan melalui tiga pilar utama, yaitu Intelligent Driving, Intelligent Power dan Intelligent Integration.

“Nissan  Intelligent Mobility  akan memasyarakatkan teknologi otomotif terdepan untuk memastikan semua konsumen memiliki akses terhadap inovasi Nissan dan mendapatkan manfaat yang nyata. Visi Nissan Intelligent Mobility  ini juga tercermin dari beberapa teknologi khusus yang sudah kami terapkan pada model-model terbaru  Nissan yang  dijual  di Indonesia,” katanya.

WAWAN PRIYANTO

populerRelated Article