Mengulik Bahaya Megathrust
BMKG menyatakan gempa Megathrust merupakan ancaman riil yang patut diwaspadai oleh seluruh pihak. Megathrust merupakan zona tumbukan antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Lokasi Megathrust memanjang dari sebelah barat ujung Sumetera, menuju selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara.
Wilayah ini terbagi ke dalam beberapa segmen. Salah satunya adalah segmen di selatan Selat Sunda. Sementara itu, berdasarkan berbagai sumber diketahui bahwa gempa yang rentan mengguncang Indonesia memiliki potensi dari subduksi.
Subduksi ini merupakan tempat terbentuknya gunung berapi dan gempa. Berulang kali, BMKG mengatakan meski para ahli mampu menghitung perkiraan magnitudo maksimum megathrust namun tak ada teknologi yang mampu memastikan kapan terjadinya peristiwa tersebut.
Sebelumnya, BMKG menyatakan gempa Megathrust merupakan ancaman riil yang patut diwaspadai oleh seluruh pihak.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menyatakan hal itu usai gempa magnitudo 6,9 di Banten, Jawa Barat. Diketahui, gempa terjadi di Banten pada Jumat malam dan terasa hingga Jakarta dan Lampung.
"Ancaman [Megathrust] riil, nyata di sepanjang pantai Barat Sumatera, mungkin jaraknya sekitar 200-250 km di laut lepas, " kata Rahmat dalam jumpa pers.
Lihat juga:BMKG: Megathrust Ancaman Riil |
Selain itu, dia menambahkan, jarak ke Laut Jawa juga serupa dan mencapai Bali hingga ke arah utara Papua. Oleh karena itu, lanjut Rahmat, masyarakat di sepanjang jalur pertemuan lempeng tektonik harus selalu siaga dari ancaman nyata tersebut.
Dia menegaskan jika kekuatan gempa besar dan sumbernya dangkal maka bisa memicu tsunami. Di sisi lain, Rahmat menegaskan, tak ada teknologi yang mampu memprediksi kapan gempa terjadi.