Mesin CEIR Tidak Efektif untuk Blokir IMEI?
Uzone.id - Agar kasus ponsel legal tidak mendapatkan sinyal karena kapasitas mesin CEIR yang sudah terlalu penuh di masa depan, pengamat telekomunikasi Doni Ismanto meminta agar pemerintah segera menambahkan saja server dan kapasitas link untuk solusi jangka pendek.
“Solusi jangka pendek secara teknis sama seperti kalau portal website kita lelet, tambahkan saja kapasitas server-nya. Dalam kasus CEIR ya, biar nyala saja dahulu yang ada biar tidak menganggu bisnis. Loss-in saja dulu sembari benahin kapasitas server dan database,” kata Founder Indotelko Forum, Doni Ismanto, kepada Uzone.id, Senin (12/10).
Namun Doni menilai sebetulnya, bukan itu inti permasalahannya, Sebab masalahnya adalah terjadi salah kaprah memakai Equipment Identity Register (EIR) untuk menyetop barang Black Market. Sudah begitu, yang menjalan operator.
Doni menjelaskan, di GSM, EIR sebetulnya untuk menampung database IMEI yang bertujuan untuk meproteksi keamanan dari pencurian. Sehingga ada database whitelist dan blacklist. Tapi EIR tersebut jarang diimplementasikan karena perlu investasi tambahan bagi operator.
“Kalau sekarang di Indonesia, EIR ini digunakan untuk tujuan berbeda. Yaitu secara massive mengadakan Centralized EIR agar ada blacklist IMEI yg tidak terdaftar, padahal sudah membayar pajak dan bea masuk,” sebut Doni.
Baca juga: Mesin CEIR Bisa Bikin Badai Resesi Industri Ponsel
Doni menyarankan, kalau memang tujuannya menekan barang selundupan, harusnya Bea dan Cukai yang perketat arus barang masuk.
“Mesin CEIR itu kan di hilir, yang menjalankan operator, disuruh investasi dan tidak dapat insentif. Padahal yang punya kepentingan dan diuntungkan dari supply chain,” kritiknya.
Dia menyebutkan mesin CEIR sekarang tidak akan solutif kalau yang kelola bukan independen (pemerintah) atau pemerintah ikut investasi, karena bagi operator seluler ini beban.
“Yang diperketat di pintu masuk, itu tupoksi Bea dan Cukai. Idealnya itu. Sebenernya EIR itu untuk keamanan, bukan buat massive all user. Kalau massive all user, kayak begini, tidak bakal cukup, storage nambah terus. Siapa yg akan nanggung investasinya?” tandasnya.