Home
/
Digilife

Microsoft: Rusia dan Korut Retas Farmasi Pembuat Vaksin Covid-19

Microsoft: Rusia dan Korut Retas Farmasi Pembuat Vaksin Covid-19
Hani Nur Fajrina15 November 2020
Bagikan :

(Foto ilustrasi/dok. Microsoft)

Uzone.id -- Perusahaan teknologi Microsoft menemukan bahwa ada serangan siber terhadap lembaga yang sedang melakukan riset untuk penyembuhan dan vaksin Covid-19. Serangan siber ini, seperti dikatakan Microsoft, berasal dari Korea Utara dan Rusia.

Di dalam unggahan blog resminya, Microsoft mengatakan serangan tersebut ditujukan ke tujuh perusahaan farmasi unggulan dan para peneliti di Amerika Serikat, Kanada, Prancis, India, dan Korea Selatan.

“Di antara target tersebut, mayoritas adalah pembuat vaksin yang memiliki vaksin Covid-19 di beberapa tahapan untuk uji coba klinis,” tulis Tom Burt selaku Corporate Vice President of Customer Security and Trust Microsoft pada Jumat (13/11).

Dia melanjutkan, “serangan ini berasal dari Strontium, pelaku hacker yang berasal dari Rusia, serta dua hacker yang berasal dari Korea Utara yang kami beri nama Zinc dan Cerium.”

Baca juga: Microsoft Suntik Dana Rp1,4 Triliun ke Bukalapak

Pihak Microsoft tidak menyebut perusahaan farmasi apa saja yang menjadi korban serangan siber ini, pun begitu dengan informasi rinci apakah ada data yang dicuri atau bocor. Yang jelas, Microsoft mengaku sudah memberi tahu semua organisasi kesehatan yang bersangkutan dan menawarkan bantuan jika peretasan tersebut berakhir buruk.

Menurut Microsoft, mayoritas serangan siber tersebut sejauh ini terhadang oleh proteksi keamanan.

Lebih lanjut, para hacker dipercaya menggunakan metode beragam untuk menjalankan serangan, termasuk upaya login dengan cara yang kasar untuk mencuri kredensial, serta serangan spear-phishing di mana hacker menyamar sebagai perekrut yang mencari kandidat karyawan dan perwakilan World Health Organization (WHO).

Baca juga: Samsung C-Safe, Aplikasi untuk Pantau Covid-19 di Indonesia

“Sangat menggelisahkan serangan siber ini digunakan untuk mengganggu organisasi kesehatan yang sedang berjuang melawan pandemi. Menurut kami serangan ini sangat tidak masuk akal dan harus dikutuk oleh semua masyarakat beradab,” tulis Burt.

Kasus Covid-19 masih terus melonjak di sejumlah negara, termasuk AS dan juga Indonesia. Sejauh ini, ada beberapa lembaga kesehatan seperti Pfizer dan BioNTech yang sudah mengumumkan bahwa vaksin mereka sudah efektif 90 persen untuk mencegah gejala Covid-19 dalam uji coba klinis.

populerRelated Article