Microsoft Sindir WhatsApp, Rayu Pengguna Migrasi ke Skype
Ilustrasi Skype (Foto: Mati Flo / Unsplash)
Uzone.id -- WhatsApp belakangan jadi bulan-bulanan netizen lantaran ada kebijakan privasi baru yang berpotensi membagikan data pengguna ke Facebook dan perusahaan-perusahaan pihak ketiga lainnya. Hal ini dimanfaatkan perusahaan teknologi lain seperti Microsoft untuk merayu orang-orang agar beralih dari WhatsApp ke layanan miliknya.Sejauh ini, pengguna WhatsApp memang masih bisa mengabaikan notifikasi kebijakan baru privasi tersebut, namun nantinya bakal menjadi keharusan untuk setuju setelah 8 Februari 2021.
WhatsApp menerima banyak kritik, tak terkecuali seruan Elon Musk untuk beralih ke Signal. Kini, giliran Microsoft yang memanfaatkan momentum ini untuk mengajak orang-orang agar menggunakan Skype.
Baca juga: Aplikasi Alternatif Pengganti WhatsApp
Melalui akun Twitter resmi Skype, Microsoft menyindir WhatsApp mengenai privasi.
“Skype menghormati privasi kalian. Kami berkomitmen untuk menjaga data pribadi kalian dan tidak menjualnya ke pihak ketiga,” tulis akun @Skype, lengkap dengan tautan ke situs Microsoft yang menjabarkan tentang kebijakan privasi pengguna.
Skype respects your privacy. We are committed to keeping your personal data private and do not sell to 3rd parties: https://t.co/FLGwMmSNHv pic.twitter.com/dupbfejr7m
— Skype (@Skype) January 8, 2021
Layanan Skype selain dapat digunakan untuk video call juga memfasilitasi pengguna sebagai aplikasi obrolan, alias chatting secara instan.
Mengutip Neowin, banyak memprediksi WhatsApp kemungkinan besar tidak akan mengubah keputusan dari kebijakan barunya itu meski mendapat banyak kritik pedas.
Baca juga: Kewalahan Diserbu Pengguna WhatsApp, Ini Tanggapan Signal
Diketahui, WhatsApp telah memberikan klarifikasi mengenai kebijakan privasi dan persyaratan layanan baru pada platform mereka melalui pernyataan resmi yang disampaikan kepada Uzone.id, Sabtu (9/1).
Menurut WhatsApp, sejak 2016, platform ini telah membagikan sejumlah data terbatas dengan Facebook di ranah backend, khususnya untuk kebutuhan infrastruktur.
Perusahaan menambahkan, update ini berfokus pada perpesanan bisnis. Berikut beberapa poin yang disampaikan juru bicara WhatsApp:
- Bisnis kini dapat menggunakan infrastruktur hosting Facebook untuk chat WhatsApp-nya.
- Artinya, percakapan dengan bisnis tersebut dapat disimpan di server Facebook, dan bisnislah yang menentukan bagaimana mereka menggunakan atau membagikan informasi tersebut.
- Pengguna masih bebas memilih apakah mereka mau berinteraksi dengan bisnis tersebut atau tidak.
"Semua percakapan ini masih akan terenkripsi end-to-end. WhatsApp maupun Facebook tidak bisa mengaksesnya," pungkas pihak WhatsApp.