Mobil Listrik Suzuki Meluncur Tahun 2025, Harga Cuma Rp100 Jutaan
Ilustrasi (Foto: Maruti Suzuki)
Uzone.id - Suzuki mengatakan jika produsen kendaraan berlogo 'S' itu akan memperkenalkan kei car (minicar) listrik di Jepang pada tahun 2025.
Suzuki saat ini sedang menyusun formula bagaimana kei car buatannya itu bisa dijual sekitar 1 juta yen atau sekitar Rp127 juta (kurs Rp127 per 1 yen), seperti dikatakan Presiden Suzuki, Toshihiro Suzuki, pada pekan lalu.Toshihiro Suzuki mengatakan kepada wartawan, perusahaan sedang mencari jalan untuk mengejar persaingan. Dia percaya bahwa menjual EV (electric vehicle) dengan harga setengah dari pesaing bisa membantu tujuan itu.
BACA JUGA: Beda Harga dan Spek All New Yamaha R15 Connected dan R15M Connected-ABS
Nissan dan Mitsubishi telah bekerja sama di bawah usaha patungan NKMV. Mereka berencana memperkenalkan model kei car listrik di Jepang pada 2022, dengan harga sekitar 2 juta yen atau sekitar Rp254 juta.
"Saya tidak bisa menyangkal bahwa kami tertinggal dari pesaing, namun pengembangan infrastruktur dan pembuatan produk yang bisa diterima oleh pelanggan (dalam kualitas) juga diperlukan. Jika Anda menawarkan produk kepada pelanggan kei car, penting untuk mencapai kisaran 1 juta yen. Kami bertujuan akan memperkenalkannya pada tahun 2025," kata dia, seperti dilansir Paultan dari Nikkei Asia.
Belum dipastikan apakah kei car listrik itu model terpisah dari kendaraan listrik pertama yang dibuat Suzuki, yang rencananya diperkenalkan di India pada tahun 2025.
Toshihiro Suzuki juga ditanya apakah China akan mendominasi pasar dengan EV murah? Dia mengatakan belum tentu demikian.
BACA JUGA: Yamaha XMax Baru Kabarnya Meluncur di 2022, Desain Bakal Mirip TMax?
"Kami masih belum yakin apakah mereka akan mengambil alih pasar. Berdasarkan kehandalan baterai dan faktor lainnya, saya kira mereka tidak akan bisa dikendarai di Jepang seperti sekarang ini," ujarnya.
Dia menambahkan, Suzuki akan mampu bersaing dalam kualitas produk, meski dengan harga murah yang sudah jadi kebutuhan. Kemudian akan terus membuat formula agar harganya terjangkau.
"Kuncinya adalah apakah Anda bisa membuat produk menggunakan bahan ringan dengan biaya serendah mungkin," kata Toshihiro Suzuki.
Kemudian, dia bilang bahwa produsen mobil akan bekerja sama dengan kompetisi untuk menurunkan biaya, mengacu pada aliansi yang dipimpin Toyota dalam mengembangkan teknologi untuk kendaraan komersial.
Soal kerja sama Suzuki dengan Toyota dalam mengembangkan baterai, dia mengatakan kalau baterai itu belum pada "tahap standarisasi".