Home
/
Technology

Gagal Terbangkan Astronaut Kulit Hitam, NASA Dituding Rasis

Gagal Terbangkan Astronaut Kulit Hitam, NASA Dituding Rasis
Hani Nur Fajrina23 January 2018
Bagikan :

Badan antariksa Amerika Serikat (NASA) secara tiba-tiba membatalkan misi penerbangan astronaut Jeanette Epps ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS).

Keputusan ini kemudian mengundang prasangka rasisme dari pihak keluarga Epps.

Epps, perempuan berdarah Afrika-Amerika, tercatat sebagai anggota kru misi antariksa berkulit hitam pertama NASA yang direncanakan mengorbit di ISS dalam waktu yang lama, yakni enam bulan.

Awalnya, NASA menjadwalkan Epps terbang ke antariksa pada Juni mendatang.

Dari pernyataan resmi NASA sebagaimana mengutip Washington Post, NASA mengumumkan bahwa Serena Auñó-Chancellor, teman Epps dari kelas pelatihan astronaut akan menggantikan dirinya.

Sementara Epps sendiri dikabarkan akan kembali ke Johnson Space Center di Houston, Texas dan tampaknya akan menjadi kandidat kru pada misi penerbangan selanjutnya.

Keputusan NASA cukup disayangkan lantaran Epps sudah melakukan pelatihan untuk perannya di misi Expedition 56-57 pada Juni esok.

NASA tidak memberikan penjelasan terhadap pergantian anggota kru itu. Kakak Epps pun langsung menuduh NASA rasis.

“Adik saya, Jeannette Epps telah berjuang melawan penindasan dari sikap rasisme dan misoginis di NASA, lalu sekarang mereka menahan Epps dan malah membiarkan astronaut berkulit putih menggantikan posisinya!” tutur Henry Epps di postingan Facebooknya.

Sayangnya, tulisannya itu kini sudah dihapus. Namun, pihak Epps membuat petisi di situs MoveOn.org berjudul “African-American astronaut, Dr. Jeanette Epps, removed from ISS mission by NASA - without cause or reason.”

Hingga berita ini ditulis, petisi itu sudah mengumpulkan lebih dari 1.600 tanda tangan, sementara tanda tangan yang dibutuhkan adalah 2.000.

Epps sendiri tidak mengomentari protes dan tuduhan kakaknya. Yang jelas, ia mengaku tidak memiliki gangguan kesehatan atau masalah keluarga yang kemungkinan dapat menahannya terbang ke antariksa.

Pihak NASA juga menolak menanggapi tuduhan Henry Epps. Badan antariksa itu hanya memberi pernyataan, “keberagaman dan partisipasi sifatnya nyata untuk menyukseskan misi di NASA dan kami memiliki kesatuan astronaut yang beragam, tentunya hal ini mencerminkan pendekatan tersebut.”

Sekadar diketahui, Epps yang mengantongi pendidikan PhD di bidang teknik kedirgantaraan, dipilih menjadi astronaut NASA pada 2009 setelah bekerja di CIA selama tujuh tahun.

Ada sebanyak 14 astronaut keturunan Afrika-Amerika telah terbang ke antariksa, beberapa di antaranya mengunjungi ISS.

Astronaut Leland Melvin pada 2008 lalu menjadi salah satu kru pesawat antariksa yang mengirim laboratorium ilmiah Columbus ke ISS. Jika Epps memang menjalankan misi Expedition 56-57 sesuai rencana, ia seharusnya menjadi orang kulit hitam pertama yang menghuni ISS dalam durasi yang lama.

populerRelated Article