NASA Hendak Kirim Perempuan Pertama ke Bulan Pada 2024
Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) berencana mengirim perempuan pertama untuk misi pendaratan ke Bulan pada 2024 mendatang. Rencana ini diungkap oleh direktur komunikasi NASA Bettina Inclan.
"Orang terakhir yang berjalan di Bulan pada 1972. Belum ada perempuan yang pernah berjalan di permukaan Bulan," ungkap Inclan mengutip CNN.
Sejak misi pertama, AS telah mengirim 12 astronaut, kesemuanya adalah laki-laki yang mendarat di permukaan Bulan.
Lihat juga:NASA Perkirakan Bulan Alami Penyusutan |
"Lima puluh tahun setelah (misi) Apollo, program Artemis akan membawa manusia berikutnya dan perempuan pertama ke Bulan," pungkas Jim Bridenstine, administrator NASA.
"Untuk mendaratkan astronaut Amerika di Bulan pada 2024, kami melakukan berbagai pendekatan akuisisi untuk berbagai proyek. Upaya kami mencakup pembangunan pusat pengembangan NASA untuk menyediaka teknologi kunci dan muatan ilmiah yang diperlukan selama berada di permukaan bulan, menambah upaya yang sudah berjalan di penjuru negeri."
NASA berhasil mendaratkan manusia pertama kalinya pada misi Apollo 11 di permukaan Bulan pada 20 Juli 1969. Dengan misi Artemis, NASA berharap bisa melakukan lebih banyak eksplorasi Bulan.
Lihat juga:8 Destinasi Masa Depan saat Turis Kunjungi Mars |
Rencana untuk melibatkan perempuan dalam isi pendaratan berikutnya disebut Inclan setelah Presiden Donald Trump menambah anggaran untuk misi antariksa. NASA mengantongi anggaran US$1,6 miliar lebih besar dari permintaan awal sebesar US@21 miliar untuk memulai misi antariksa dengan mendaratkan manusia ke Bulan dan Mars.
"Investasi ini merupakan 'uang muka' dari upaya NASA dan bisa memungkinkan kami mendesain ulang, mengembangkan dan melakukan eksplorasi," ungkap Jim.
Sebelumnya Trump sempat menantang NASA untuk mendaratkan misi di kutub selatan Bulan pada 2024. Dari anggaran yang diperoleh, NASA menganggarkan US$1 miliar untuk pengembangan sistem yang memungkinkan manusia ke bulan untuk berwisata.
Sementara US$651 juta akan dipakai untuk mengembangkan pesawat ruang angkasa Orion dan roket yang tengah dikembangkan bersama Boeing bertajuk Space Launch System (SLS). Sejauh ini NASA telah menghabiskan sedikitnya US$11,9 miliar untuk pengembangan sistem yang dijadwalkan siap dipakai pada Desember 2017.
[Gambas:Video CNN]