NASA Matikan Sesaat Pesawat Luar Angkasa Saat Supermoon
Fenomena gerhana bulan total pada Rabu (31/1) nanti akan memberi dampak bagi pesawat antariksa milik Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA), Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO).
Hal ini terjadi karena saat fenomena itu muncul, bulan sedang berada dalam posisi terdekatnya dengan bumi (fase perige). Ini membuat gerhana ditenagai oleh sinar matahari memberikan ketegangan pada pesawat luar angkasa.
Tim LRO juga memberikan pernyataan terkait hal ini.
Lihat juga:Tujuh Lokasi Terbaik Nikmati Gerhana Bulan Total |
Meski demikian, penutupan instrumen LRO ini merupakan bentuk kewaspadaan ekstra untuk memastikan pesawat luar angkasa tetap aman saat beroperasi.
Pada fenomena gerhana bulan sebelumnya, LRO yang memiliki tujuh instrumen yang bekerja dengan baik ini tetap bekerja dan mengumpulkan data di bulan.
Fenomena gerhana bulan total nanti terbilang langka, karena bertepatan dengan munculnya beberapa fenomena semesta alam lainnya.
Gerhana bulan total itu akan muncul bertepatan dengan supermoon, momen ketika bulan berada dalam fase perige. Hal itu menyebabkan bulan berada di posisi terdekat dengan bumi.
Selain itu, fenomena yang dapat disaksikan di Indonesia mulai pukul 18.48 WIB ini juga bersamaan dengan munculnya blue moon, sebutan untuk bulan penuh yang muncul dua kali dalam sebulan.